KARO (IndependensI.com) – Pernah dengar nama Sungai Lau Biang? Bagi masyarakat Karo, apalagi tinggal di Tanah Karo pasti sudah tahu. Tapi bagi masyarakat di luar Tanah Karo, nanti dulu. Karena pasti banyak yang belum tahu. Sungai Lau Biang, merupakan salah satu anak sungai di dataran tinggi Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara yang merupakan bagian hulu dari Sungai Wampu. Sungai Wampu mengalir yang melintasi sejumlah daerah hingga melewati Kota Medan, sebelum berakhir hingga ke laut di Sumatera Bagian Timur.
Sungai ini merupakan urat nadi kehidupan di Tanah Karo terutama di wilayah Kabupaten Karo, mulai dari Kota Kabanjahe sampai Noudi melalui Wilayah Kecamatan Tiga Binanga, daerah Tiga Lingga sampai Kabupaten Deli Serdang.
Apa yang menarik dengan Sungai Lau Biang? Selain potensi ikannya yang terkenal sangat nikmat dan gurih, airnya sungai ini bisa dimanfaatkan untuk pengairan sawah pertanian, namun sayang hingga kini belum digarap oleh pemerintah.
Sisi lain, Sungai Lau Biang ini juga memiliki potensi untuk tujuan wisata atau kegiatan oleh raga. Selama ini, potensi sungai yang memiliki air terolong jernih ini belum pernah disentuh, bahkan seperti disia-siakan.
Masyarakat setempat selama ini hanya memanfaatkan sungai Lau Biang sebagai sarana untuk memancing atau untuk mencari ikan dengan menggunakan jaring atau jala. Selain itu, mencari batu dan pasir untuk dijual. Karena alamnya yang sangat indah dan arus airnya cukup deras, maka Sungai Lau Biang ini mulai diincar oleh beberapa kalangan untuk dikembangkan sebagai obyek wisata sekaligus kegiatan olah raga ekstrim yakni arung jeram.
Nah, untuk kegiatan olah raga arung jeram ini digagas oleh Penggiat Pariwisata Tanah Karo yakni Balas Sinulingga. Balas Sinulingga berasal dari Desa Bintang Meriah, sebuah desa dekat Sungai Lau Biang. “Dulu saya sering mandi di sungai ini bersama teman-teman dan selalu menyenangkan,” kata Balas.
Balas Sinulingga pun pernah bermimpi jika suatu saat potensi sungai itu bisa dikembangkan menjadi obyek wisata atau aktivitas lainnya. Namun ketika itu belum tahun harus berbuat apa, sehingga niatnya untuk mengembangkan potensi sungai itu disimpan dalam hati.
Beberapa waktu terakhir, rasa penasaran Balas Sinulingga seperti bangkit lagi. Kebetulan, profesinya sebagai penggiat wisata Tanah Karo sudah malang melintang, membuat dirinya sering mengunjungi sejumlah daerah wisata di berbagai daerah di Tanah Air. Dari hasil kunjungannya ke beberapa tempat wisata itulah yang membuat Balas Sinulingga merasa yakin bahwa kegiatan arung jeram salah satu peluang bisnis yang cocok dikembangkan di Sungai Lau Biang.
Balas Sinulingga bersama rekannya pemandu arum jeram Herman Effendy dan Sutrysno dari Bukit Lawang, Kabupaten Langkat yang telah berpengalaman di bidang pengelolaan arung jeram menjajal Sungai Lau Biang beserta sejumlah warga di Desa Perbesi, Kecamatan, Tiga Binanga, Kabupaten Karo. Dari hasil menjajal itu mereka optimis arung jeram di Sungai Lau Biang sangat layak dipromosikan sebagai salah satu lokasi arung jeram yang menantang dan menarik. “Peserta di jamin puas karena selain arusnya cukup bersahabat, juga keindahan alamnya luar biasa. Lokasinya juga tidak terlalu jauh dari pusat kota Kaban Jahe. Cukup ditempuh sekitar 40 menit dari Kaban Jahe,” kata Balas.
Menurutnya, Lau Gerbong di Desa Perbesi ini lokasi tepat di jadikan central nya arung jeram di samping bisa meningkatkan minat kunjungan wisatawan ke Tanah Karo juga dapat menambah income masyarakat setempat,kata Balas sinulingga
Dalam kesempatan uji coba arena arung jeram tersebut turut hadir Anggota
DPRD Karo M.Rapi Ginting, Jhon Karya Suka Tendel, Onasis Sitepu dan Kepala
Desa Perbesi Martinus Sebayang beserta pengurus Karang Taruna Desa Perbesi, mereka sangat antusias menikmati olah raga arung jeram dan mengapresiasi rencana
untuk mempromosikan potensi alam Lau Biang dijadikan sarana olah raga arung
jeram yang dapat menunjang minat wisatawan untuk berkunjung.
Lau Biang menyimpan tarian arus air untuk jeram yang menarik kita
kunjungi. Sungai ini masih alami dan jarang terjamah oleh para rafter.
Tingkat kesulitannya (grade 2+, 3+) dan bisa di bilang standar untuk
para pemula. Hanya saja pengarungan panjang dan kita akan merasakan
adventure yang sesungguhnya di sini. Adrenalin kita akan terhipnotis
mengikuti riak sungai yang memukau. Aliran Lau biang cukup deras akan bermuara ke Sungai Wampu hingga ke bermuara di pantai Sumatera Bagian Timur atau Selat Malaka.
Tips Arung Jeram
Berikut ini kiat/ tips yang perlu Anda perhatikan saat mengarungi sungai Lau Biang untuk aktivitas arung jeram.
Pertama, memperhatikan alat keselamatan dan seluruh instruksi. Sebelum melakukan pengarungan, pilih pelampung yang pas dan jika perlu agak ketat. Kemudian, pergunakan helm yang pas sesuai ukuran kepala Anda. Selalu ikuti dan dengan dengan seksama instruksi dari pemandu.
Kedua, jika perahu berbalik, jangan panik Jika perahu berbalik dan di haruskan untuk berenang, tetaplah bersikap tenang. Anda diharuskan berenang dengan posisi duduk atau rebah. Kaki mengarah ke hilir sehingga jika ada batu di depan kaki Anda bisa
langsung mngerahkan badan Anda untuk menghindari. Selalu siap sedia, mata
tetap awas melihat atau mencari tim rescue .
“Di jeram, perenang sekelas olimpiade sekalipun tidak bisa berbuat banyak.
Pelampung sudah dirancang khusus untuk dijeram. Jadi yang terpenting
berenanglah dengan posisi rebah sambil menunggu pertolongan.”
Ketiga, persiapkan fisik yang sehat atau prima kalau ingin ikut arum jeram.
Melakukan aktivitas olahraga tentunya memerlukan badan yang sehat. Tidak
perlu khawatir jika Anda tidak bisa berenang, asal mendengarkan instruksi
pemandu dengan benar. Ada baiknya jika anda mengutarakan kepada pemandu
bahwa Anda tidak bisa berenang. “Badan sehat tentunya sangat diperlukkan karena kegiatan seperti ini membutuhkan fisik yang kuat.
Keempat, melakukan pemanasan. Tak ada salahnya melakukan pemanasan sebelum turun ke lapangan untuk ikut bermain arung jeram. Perlunya pemanasan guna mengurangi kemungkinan kram saat tengah mendayung.
Kelima, pilihlah operator yang terpercaya. Memilih operator terpercaya dan jelas, operator yang sudah cukup lama dan berpengalaman sehingga memahami betul karakter dari masing-masing sungai.
Pemandangan indah dan hutan yang masih alami menjadi daya tarik
tersendiri ketika mengarungi sungai dengan jeram yang cukup deras
tersebut. Tak jarang pula kita bisa menikmati aneka ragam satwa seperti
monyet dan bermacam jenis burung hutan langka juga tumbuh tumbuhan yang
masih terjaga habitatnya. Kekayaan alam yang masih perawan itulah menjadi daya tarik Sungai Lau Biang. (Daris)