MATARAM (IndependensI.com) – Panglima TNI Masekal TNI Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mendapatkan gelar Raja Penjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) oleh Datu Sila Dendeng Lombok H. Lalu Muhammad Putria, Ketua Forum Silaturahmi Keraton Nusantara, bertempat di Makorem 164/WB, Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis (31/5/2018).
Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Sus Taibur Rahman menjelaskan, nama gelar yang dianugerahi Panglima TNI yaitu Raja Pemban Agung Yudhe Negare dan Keris Pusaka Dirte Yudhe Ayuning Jagat dan Kapolri yaitu Pating Lage Muter Jagad dan Keris Pusaka Dirte Yudhe Muter Jagat.
Pemberian gelar tersebut dilakukan saat kedua petinggi TNI dan Polri berkunjung ke Pulau Lombok dalam rangka Safari Ramadan bersama seluruh personel TNI – Polri se-Nusa Tenggara Barat dan merupakan penghargaan yang tertinggi kepada kedua pejabat TNI-Polri sesuai dengan bidangnya.
Pemberian gelar ini dimaksudkan pengukuhan sekaligus pengakuan masyarakat Lombok, khususnya bahwa Panglima TNI merupakan pemimpin dalam menjaga kedaulatan dan kemartabatan negara, baik dari dalam maupun luar negeri. Sedangkan gelar yang diberikan kepada Kapolri yakni sebagai pemimpin tertinggi dalam menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat seluruh nusantara.
Dalam petuah Sasak tentang menjaga keamanan yang berbunyi Peririq Bale Langgak Gubuk Gempeng Bumi Pair memiliki arti bersama-sama dalam menjaga tanah air. masyarakat Sasak sesuai dengan peninggalan leluhur bahwa dalam rangka menjaga keamanan itu harus bersinergi antara pemimpin dengan masyarakat, tanpa kebersamaan dan sinergitas mustahil keamanan dapat terwujud.
Penganugerahan tersebut ditandai dengan pengalungan selendang dan hand bouquet yang disaksikan Ketua Umum Dharma Pertiwi Ibu Nanny Hadi Tjahjanto, Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono, aslog Panglima TNI Laksda TNI Bambang Nariyono, Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah, Dan Kops Brimob Irjen Polisi Rudi Sufahriadi dan Kapusbintal TNI Laksma TNI Budi Siswanto. (puspen TNI)