Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu)
Ridwan Kamil (kiri)-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu). (foto istimewa)

Rindu Lapor ke Polisi soal Penyebar Leaflet LGBT dan Perkuat Konsolidasi

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) bakal melaporkan penyebar leaflet hoaks yang menyerang pribadi Ridwan Kamil.

Leaflet itu memuat isu LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender). Ketua Pemenangan Rindu, Saan Mustopa, menyatakan bakal melaporkan penyebar leaflet hoaks yang mengarah pada Ridwan Kamil ke kepolisian dalam waktu dekat.

Selain itu, juga akan membawa kasus itu ke Bawaslu, dan KPUD. “Begitu data-data kita dapatkan, hari ini atau besok kita akan laporkan,” kata Saan di Bandung, Minggu (24/06/2018).

Pagi ini, leaflet yang isinya menyerang figur Ridwan Kamil terkait LGBT ditemukan di bangku taman di depan Pom Bensin Dago. Saat itu bertepatan digelarnya Car Free Day.

Penemuan itu dilaporkan oleh warga yang tengah menikmati CFD kepada Tim Relawan Jabar Juara. Lalu tim relawan menindaklanjutinya dengan datang ke lokasi dan menyisir area CFD.

Saan mengaku kecewa, demokrasi yang tengah dijalani rakyat Jabar dinodai oleh tindakan yang mengarah pada penyerangan terhadap lawan politik. Salah satunya adalah penyebaran leaflet yang menyerang pribadi cagub Jabar nomor urut 1 Ridwan Kamil.

Menurut Saan, leaflet yang disebar itu merupakan isu-isu lama yang mereka daur ulang. Mereka melakukan itu karena  menyadari posisi mereka tertinggal dari pasangan Rindu.

“Kita minta Bawaslu untuk segera menertibkan itu dan mencari pihak-pihak mana yang harus bertanggung jawab dan menindaknya pelakunya sesuai peraturan Pemilu/Pilkada,” kata ketua DPD Partai Nasdem Jabar ini.

Dengan serangan yang terjadi di hari tenang ini, Saan mengimbau kepada seluruh relawan, partai pendukung Rindu, dan simpatisan untuk tidak emosional dan tidak terpancing maupun terprovokasi untuk melakukan tindakan yang sama.

Menurut Saan, relawan, pendukung, dan simpatisan Rindu justru harus memperkuat konsolidasi ke dalam dan mempersiapkan saksi- saksi di TPS untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kecurangan pada hari pencoblosan, Rabu (27 Juni 2018).(BM/ist)