TANGERANG (IndependensI.com) – Prestasi tertinggi kembali dirasakan oleh olahragawan muda Indonesia yang tergabung dalam Timnas Pelajar U-12. Tim tersebut merupakan Akademi Persib kelompok umur di bawah usia 12 tahun yang menjuarai turnamen sepakbola Dreams Come True International Youth Football Tournament 2018 yang berlangsung di China pada akhir pekan lalu.
Kemenangan tim dari Akademi Persib ini pun bisa dikatakan sempurna, pasalnya dari rangkaian pertandingan yang dilakoni, kemenangan diraih dengan cukup meyakinkan. Seperti halnya di laga perdana menghadapi Vietnam, tim Akademi Persib menggasak lawannya dengan skor 6-0. Hampir mirip dengan apa yang dilakukan terhadap Taiwan, namun kali ini gawang tim besutan Sendy Oktavian itu harus sekali kejebolan namun tetap memasukan enam gol kegawang lawan.
Kemudian Thailand dibekuk dengan skor 5-1. Lagi-lagi Taiwan kembali menderita kekalahan 6-1 atas Indonesia dan pada babak empat besar, Akademi Persib berhasil meraih kemenangan atas Hongkong dengan skor 2-1. Di laga puncak, tim Taiwan kembali menjadi lawan Indonesia. Laga pun berakhir dengan skor 0-0, sehingga dilanjutkan untuk mencari pemenang dengan jalan adu pinalti.
Difase “tos-tosan” itu, Indonesia berhasil menyarangkan tiga kali melesakkan bola ke gawang lawan, sedangkan lawannya hanya mampu dua kali merobek gawang tim Indonesia. Tidak hanya gelar juara yang didapatkan dari Timnas Pelajar U12 ini, namun gelar pemain terbaik serta pelatih terbaik pun juga ikut diborong oleh tim tersebut.
Deputi III Pembudayaan Olahraga Kemenpora Dr. Raden Isnanta M.Pd yang didampingi oleh Asisten Deputi Kemitraan dan Penghargaan Olahraga Dr. Dwijayanto Sarosa Putera saat menjemput kedatangan sang juara di Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (24/7/2018) mengatakan, kemenangan ini sebuah kebanggaan besar bagi bangsa Indonesia yang bertepatan dengan hari Anak Nasional. “Mereka telah berhasil menunjukan bakat anak bangsa di dunia persepakbolaan pada pentas internasional dan kemenangan ini merupakan kado terindah di hari Anak Nasional tahun 2018 ini,” tutur Isnanta seperti dikutip dari rilis Deputi III Pembudayaan Olahraga Kemenpora.
Selain itu, Isnanta juga mengatakan bahwa Timnas Pelajar U-12, telah mampu menunjukkan sebuah olahraga yang penuh dengan pembentukan perilaku dan karakter. Hal tersebut didasari oleh beberapa penghargaan yang diraih, selain menjadi juara, yakni top skorer dengan 19 gol, pemain terbaik dan pelatih terbaik. “Sesuai apa yang telah saya dengar sebelumnya jika tim ini sangat mendapat tempat di tengah kontestan lainnya, di mana banyaknya tim lain yang ingin bergaul, bertegur sapa dengan dengan tim ini. Artinya pengakuan masyarakat disana sudah jelas, semuanya happy melihat tim ini yang sangat welcome, fun, happy, gaul, sehingga itu bisa menjadi kebanggaan kita, karena mereka bisa menunjukan sebuah olahraga dengan perilaku yang baik. Pertahankan perilaku tersebut, karena itu merupakan sebuah pondasi yang baik bagi persepakbolaan,” tutur Isnanta.
Selanjutnya, Deputi asal Kulon Progo itu mengatakan meski sudah berlabel juara, para individu dari tim ini janganlah sombong dan jangan cepat merasa puas, karena menurutnya ketika saat ini mereka mampu mengalahkan dengan mudah para lawannya tersebut, pasti dari kekalahan itu akan menjadi bahan evaluasi dan perbaikan untuk kedepannya dari para tim tersebut.
“Kedepan, tim ini harus tetap menjadi yang terbaik disaat mereka berusaha untuk menjadi lebih baik lagi. Jangan terlena dengan pencapaian yang diraih saat ini. Terus rendah hati, terus berlatih dengan fokus dan tekun untuk mempertahankan apa yang telah diraih saat ini untuk masa yang akan datang. Selamat untuk kalian para Juara,” pungkas Isnanta.
Indonesia menjadi tim terbaik dan paling ramah dalam mengikuti turnamen tersebut. Sementara pemain terbaik sekaligus menjadi Top Skorer dengan 19 gol diraih oleh Gaoshirowi. Sedangkan pelatih terbaik disandangkan kepada Sendy Oktavian.