BPJS Ketenagakerjaan.

BPJSTK Incar Tenaga Sektor Informal  Jadi Peserta

Loading

BEKASI (IndependensI.com)- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Bekasi Kota, ingin menambah kepesertaan pemenang jaminannya. Karena itu, BPJSTK ini melirik tenaga di rumah sakit dan klinik rekanan sebagai perekrut kepesertaan baru.

Pelibatan pihak eksternal tersebut dimaksudkan untuk mendongkrak angka kepesertaan, utamanya dari sektor informal, yang saat ini masih minim.

Untuk keperluan tersebut, BPJSTK Cabang Bekasi Kota mengumpulkan tenaga Pusat Pelayanan Kecelakaan Kerja dari 56 rumah sakit dan klinik pengobatan rekanan untuk diberikan sosialisasi, Selasa (24/7/2018).

Kepala Bidang Pelayanan BPJSTK Khomsan Hidayat mengatakan, pelibatan para karyawan RS dan klinik tersebut sangat strategis dikarenakan posisinya yang dekat dengan sejumlah pelaku usaha dari sektor informal.

“Di sekitar RS atau klinik pasti ada pedagang kaki lima, pemilik kantin, tukang parkir, atau pekerja bukan penerima upah lain yang mungkin belum tersosialisasi seputar manfaat kepesertaan BPJSTK. Para karyawan yang kali ini mendapatkan sosialisasi bisa mengambil peran menyampaikan informasi yang mereka peroleh kepada orang-orang di lingkungan dekatnya tersebut,” ucap Khomsan.

Ia  mengatakan, BPJSTK saat ini tengah agresif menambah kepesertaan. Utamanya dari kelompok bukan penerima upah yang kebanyakan masih belum mengetahui informasi seputar BPJSTK.

“Padahal berdasarkan data nasional, 70 persen pekerja bergerak di sektor informal. Namun hingga kini, kepesertaan BPJSTK masih didominasi pekerja sektor formal,” katanya.

Kondisi tersebut terjadi dikarenakan adanya kewajiban bagi perusahaan untuk mengikutsertakan karyawannya menjadi peserta BPJSTK. Sementara di lain pihak, tidak ada sanksi bagi pekerja sektor informal yang belum terdaftar sebagai peserta.

“Kalaupun sudah ada pekerja informal yang mendaftar, itu karena kesadaran mereka akan pentingnya proteksi diri. Kesadaran ini yang coba dibangun melalui pengenalan, penyampaian, dan pemahaman informasi melalui orang-orang terdekat, semisal karyawan RS dan klinik tadi kepada lingkungan sekitarnya,” katanya.

Kepala Bidang Pemasaran Bukan Penerima Upah BPJSTK Dessy Sriningsih menambahkan, para karyawan RS dan klinik yang tertarik merekrut kepesertaan BPJSTK dari lingkungan sekitarnya dapat difasilitasi sebagai Perisai (Penggerak Jaminan Sosial Nasional).

“Perisai ini merupakan perpanjangan tangan BPJSTK dalam merekrut kepesertaan. Mereka tentunya mendapatkan ‘benefit’ dari hasil perekrutan yang dilakukan,” ucapnya.

Sebelum mengincar tenaga dari kalangan RS/klinik, BPJSTK Cabang Bekasi Kota telah memiliki tujuh mitra Perisai perekrut kepesertaan dari sektor informal. “Jika nantinya ada yang tertarik menjadi mitra Perisai, maka akan menjadi yang pertama asal kalangan RS/klinik,” katanya.

Salah satu peserta sosialisasi, mengapresiasi positif acara tersebut. Ia mengaku mendapatkan informasi berharga yang baru diketahuinya. “Saya kira yang dapat menjadi peserta BPJSTK hanya karyawan yang bekerja di perusahaan. Ternyata masyarakat luas pun dapat menikmati manfaatnya dengan menjadi peserta mandiri,” kata karyawan RS Karya Medika tersebut.

Informasi penting tersebut, dijanjikannya akan disampaikan kepada kader-kader Posyandu yang bertugas di Kabupaten Bekasi. (jonder sihotang)