JAKARTA (IndependensI.com) – Sebagai pegolf yang tereliminasi dari timnas golf Asian Games XVIII 2018, mental bertanding Patricia memang sudah cukup teruji.
Hal tersebut dibuktikannya saat dia tampil pada hari kedua kemarin (08/08) Dewi Sartika Cup ke-10 yang berlangsung di Bandung Giri Gahana Golf & Country Club, Sumedang, Jawa Barat yang berakhir hari ini Kamis (9/8/2018).
Saat start dari hole 1 par 4, Patricia membukukan 6 pukulan (double bogey). Akan tetapi, juara Menpora-PAGI Cup 2018, yang pada Oktober mendatang akan tampil membela Pengkab Bekasi di Porda Jabar XIII, itu, dapat segera merecovery permainannya — dengan membukukan 3 pukulan di hole par 5.
Setelah berhasil mencetak eagle di hole 2 par 5, kembali lagi dia membukukan 5 pukulan di hole 3 par 4. Tapi, setelah boggey di hole 4 par 3, di hole 5, 6, 7 dan 8 dia par. Dan, dia menutup permainannya di first nine dengan membukukan 4 pukulan di hole 9 par 5.
Sedangkan di sembilan hole kedua dia boggey di hole 10 par 5, par di hole 11 par 5, birdie di hole 12 par 3, dan di hole-hole berikutnya semuanya par.
Meskipun pada hari kedua kemarin (08/08) membukukan skor total +1, Patricia tetap memimpin Dewi Sartika Cup ke-10 dengan even par, karena pada hari pertama (Selasa, 07/08) dia membukukan total skor -1.
Posisi Patricia Walanda Sinolungan di posisi pertama dibayang-bayangi oleh Michela Tjan (DKI) yang membukukan total skor +4 selama dua hari berturut-turut.
Seperti diketahui Dewi Sartika Cup ke-10 tidak diikuti oleh pegolf putri pelatnas Asian Games XIII 2018 yang pada 1-3 Agustus lalu tampil di ajang Malaysia Ladies Amateur Open yang juaranya direbut oleh Ribka Vania — pegolf putri anggota timnas Asian Games XVIII 2018 asal Bandung — dengan total skor 1 over.
Meskipun tidak diikuti oleh pegolf putri timnas Asian Games XVIII 2018, namun para pegolf nasional yang tampil di Dewi Sartika Cup ke-10, “Tetap antusias,” tukas Peti — Ketua Panitia Pelaksana Dewi Sartika Cup ke-10 — kepada IndependensI.com melalui pesan teks.
Antusiasme peserta tak hanya sebatas di kelompok pegolf putri yang berkompetisi di event AA, akan tetapi terjadi juga di event BB, CC, dan DD.
Peti mengaku bahwa tahun ini dia dipercaya kembali menjadi Ketua Panitia — setelah sukses pada event yang sama pada 2014 lalu.
Dia menegaskan bahwa perhelatan Dewi Sartika Cup tahun ini dirasakan sangat sulit untuk melibatkan sponsor. Tapi, dia bersyukur karena mendapat dukungan dari Pengprov PGI Jawa Barat.
“Dukungan yang diberikan oleh PGI Pengprov Jawa Barat tidak hanya sebatas teknis akan tetapi juga dana,” kata Peti tanpa menyebut seberapa besar dukungan bantuan dana yang diberikan oleh Pengprov PGI Jawa Barat.
“Yang jelas, PGI Pengprov Jawa Barat, telah membantu kami mendaftarkan event ini ke WAGR World Amateur Golf Ranking,” tambahnya.
Selain dari Pengprov PGI Jawa Barat, Dewi Sartika Cup ke-10 yang terselenggara atas kerjasama Komite Ladies Bandung Giri Gahana Golf & Country Club dan Pengprov PGI Jawa Barat, panitia pelaksana juga mendapat mendapat sponsor dari sebuah bank, club-club golf di Bandung dan sumbangan perorangan.
Sebagai wanita karier, secara terus terang Peti mengaku bahwa pihaknya terganggu kehidupan sehari-harinya. “Tapi, saya senang, dan bukan beban. Bagi saya ini berkah karena event ini skalanya nasional,” kata Peti.
Melihat result hari pertama dan kedua, persaingan akan tetap ketat dan seru. Posisi Patricia masih belum aman karena total skor yang dibukukukannya selama dua hari berturut-turut even par.
Mungkinkah akan terjadi kejutan?
“Ya, kita lihat saja nanti!” kata Peti.