JAKARTA (IndepedensI.com) – Di lingkungan komunitas orangtua yang putra-putri mereka menyukai golf sebagai olahraga pilihan, James Irawan, pria kelahiran Solo yang kini menetap di Bandung, adalah salah satu orangtua yang totalitasnya tidak perlu diragukan lagi dalam mendukung kedua putranya sebagai pegolf.
Dua orang putranya, Jordan Irawan dan Jobel Irawan, pada awal era 2000-an adalah dua pegolf yang mewarnai kancah persaingan di percaturan golf junior, baik di tingkat lokal, nasional, regional bahkan internasional.
Namun, dalam perjalanannya di kemudian hari, hanya Jordan-lah yang secara konsisten menekuni olahraga tersebut.
Jordan, anak pertama dari pasangan suami-istri James dan Wati, selain aktif mengikuti event amatir, namanya juga tercatat sebagai anggota tim golf Pemda Jawa Barat dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) yang berlangsung di Pekanbaru, Riau, beberapa tahun yang lalu.
Setelah cukup lama malang-melintang di ajang persaingan golf amatir di Tanah Air, Jordan Irawan, kelahiran Solo 1 November 1995, beralih ke pro.
Sementara Jobel, adiknya, yang lebih memilih untuk studi, setelah lulus SMA melanjutkan kuliah di Business Management Institut Teknologi Bandung (ITB) Program International Double Degree. Dua setengah tahun kuliah di ITB, dan satu tahun di luar negeri. Tepatnya Jobel kuliah di jurusan supply chain management, Rennes School of Business Management di kota Rennes, Perancis, sekitar 350 kilometer dari Ibukota Perancis, Paris.
“Jobel kuliah jurusan supply chain management mengingat ke depan bisnis online makin berkembang dan perlu logistik yang baik,” kata James Irawan.
Sebagai orangtua, James mendorong kedua putranya untuk menentukan pilihan demi masa depan kehidupan mereka tanpa intervensi. Justru yang terjadi adalah sebaliknya. Karena, sebagai orangtua, James dan Wati sang istri, seperti yang diungkapkan oleh James saat berbincang-bincang dengan independensi.com di tengah-tengah menikmati final round Asian Development Tour (ADT) yang diikuti oleh putra sulungnya yang berlangsung di Damai Indah Golf – BSD Course, beberapa waktu lalu, senantiasa berinteraksi membuka dialog dengan kedua putranya.
Dengan demikian apabila ada persoalan yang dihadapi oleh kedua putranya segera terdeteksi dan dicari solusinya. “Sebagai pro, apa yang sekarang sedang dijalani oleh Jordan adalah sebuah proses,” ujar James. “Kami – saya dan ibunya anak-anak – senantiasa membuka diri apabila Jordan sedang menghadapi masalah. Tidak cuma masalah golf. Akan tetapi juga masalah kehidupan sehari-hari yang dihadapi oleh Jordan, termasuk, misalnya, masalah pacar,” tambahnya.
Apa yang diungkapkan oleh “priyayi” Solo yang low profile ini, terutama yang berkaitan dengan pilihan hidup Jordan yang berkarir sebagai pegolf profesional, memang tidak mengada-ada.
Namun, terlepas dari masalah apakah pilihan karir tersebut masih dalam proses atau tidak, yang jelas kehadiran Jordan Irawan di kancah persaingan Indonesia Golf Tour, membuktikan bahwa proses regenerasi golf pro di Indonesia berjalan seperti yang diharapkan.
Betul bahwa pada saat Jordan beralih status dari amatir ke profesional, para pembina golf amatir di lingkungan Pengprov PGI Jawa Barat merasa kehilangan. Pasalnya, putra sulung pasangan suami-istri James dan Wati, itu, masih sangat dibutuhkan kontribusinya bagi daerah tempat tinggalnya.
Namun, diakui atau tidak, dengan adanya alih status yang dilakukan oleh Jordan Irawan dari amatir ke pro, proses regenerasi pegolf amatir di Pengprov PGI Jawa Barat berlangsung sesuai harapan.
Paling tidak, saat ini di lingkungan Pengprov PGI Jawa Barat (termasuk PGI di tingkat Kabupaten/Kota), bermunculan “Jordan Irawan-Jordan Irawan” baru yang dua di antaranya yakni Naraajie Emerald Ramadhan Putra dan Kevin Caesario Akbar selalu menjadi langganan penghuni Pelatnas.
Walaupun sejak beralih menjadi golfer profesional belum pernah merebut gelar juara, namun proses yang dilakoni Jordan Irawan terbilang cukup baik dan menjanjikan. Paling tidak, keikutsertaan putra sulung dari pasangan suami-istri James dan Wati tersebut, secara persentase lebih banyak finis di zona prize money.
Sedangkan James sendiri dalam mendukung kiprah putra sulungnya di olahraga golf tidak hanya sebatas di luar lapangan. Akan tetapi hingga ke dalam lapangan. Sebab, wong Solo yang halus tutur kata dan bahasanya ini, pernah membuat para wartawan peliput golf terkejut gara-gara pria yang sehari-hari dikenal sebagai pebisnis tersebut mendampingi langsung putra sulungnya menyusuri fairway dan hole demi hole sebagai caddy! (Toto Prawoto)
Buat Yordan Setiawan, sukses selalu,,,,,,
Tuhan senantiasa membawa ke posisi yg lebih tinggi