JAKARTA (IndependensI.com) – Dukungan bagi Jokowi – KH Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 terus mengalir. Kali ini sokongan datang dari relawan yang tergabung dalam Sahabat Deddy Mizwar. Ini kelompok relawan yang mewadahi para pendukung aktor senior, Dedy Mizwar, dalam Pilkada Jabar 2018.
Dukungan dari relawan Sahabat Deddy Mizwar, disampaikan ketuanya, Dadang Abdurahim, yang menemui, Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi – KH Ma’ruf Amin, Mamam Imanulhaq, di kantornya, Jalan Veteran, Jakarta, Sabtu (6/10).
“Kami mengucapkan selamat bergabung pada Sahabat Deddy Mizwar,” kata Maman Imanulhaq.
Dadang menuturkan, pada Pilkada Jabar 2018 Sahabat Deddy Mizwar bekerja untuk calon gubernur Deddy Mizwar. “Sekarang kami ikut dengan Haji Deddy Mizwar mendukung Bapak Jokowi – Kyai Ma’ruf Amin,” katanya.
Maman tampak sumingrah karena terus berdatangan kelompok relawan pro-Jokowi ke kantornya. Hingga saat ini tercatat 500 –an kelompok relawan pendukung Jokowi.
Sebelumnya, mantan Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak dan sejumlah tokoh Kalimantan Timur, juga berkunjung ke Kantor Direktorat Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi -Ma’ruf Amin. Mereka menyatakan siap memenangkan pasangan capres – cawapres nomor 01. “Pak Awang mendaftarkan 170 orang relawannya, tentu ini kabar yang menggembirakan,” Maman Imanulhaq.
Terus mengalirnya dukungan bagi Jokowi, menurut Maman, merupakan cerminan keinginan masyarakat untuk mengantar mantan Gubernur DKI Jakarta itu kembali memimpin Indonesia.
“Kita tahu Jokowi tak kenal lelah bekerja untuk rakyat. Beliau tokoh yang santun dan sabar, tak terpancing untuk membalas meski dicaci maki,” ujarnya.
Maman menjelaskan, Awang Faroek masih punya pengaruh kuat karena ia sebelumnya menjabat Gubernur Kaltim selama dua periode. Demikian juga dengan Deddy Mizwar yang pernah menjadi Wakil Gubernur Jawa Barat.
“Dengan tambahan kekuatan dari Sahabat Deddy Mizwar serta relawan yang dikomandani Pak Awang, membuat kami opitimis menang di Jawa Barat dan Kalimantan Timur,” kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.