Suasana pertandingan antara Stapac Jakarta melawan Pacific Caesar Surabaya pada laga penyisihan IBL Go-Jek Tournament 2018 di Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah, KAmis (18/10/2018). (Istimewa)

Stapac Jakarta Melaju ke Empat Besar

Loading

SOLO (IndependensI.com) – Tim basket Stapac Jakarta dipastikan bertemu Satria Muda Pertamina Jakarta pada semifinal IBL GO-JEK Tournament di Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (20/10/2018). Kepastian “laga klasik” tersebut setelah mereka menang 74-45 atas Pacific Caesar Surabaya, Kamis (18/10/2018). Stapac menjadi runner-up Grup Putih yang akan bertemu juara Grup Merah.

Abraham Damar Grahita menjadi aktor kemenangan Stapac dengan mencetak 22 poin, 6 rebound, 2 asis dan 3 steal. Kemudian ada Kaleb Ramot Gemilang yang menyumbangkan 12 poin, dan Widyanta Putra Tedja dengan 11 poin. Stapac membutuhkan usaha keras untuk menaklukkan Pacific yang melakukan perlawanan sengit. Terutama di babak pertama. Margin paling banyak yang bisa dibuat Stapac di babak pertama adalah 17 poin. Namun saat kuarter kedua berakhir, Stapac unggul dengan skor 35-22.

Kemudian di kuarter ketiga, Stapac mulai menemukan ritme permainan. Strategi offense juga berjalan dengan baik. Tiga three point jump shot dari Widyanta Putra Tedja dan Abraham Damar Grahita menjauhkan Stapac dari kejaran Pacific. Lay-up dari Fandi Andika Ramadhani menutup kuarter ketiga dengan skor 57-32 untuk keunggulan Stapac. Di kuarter pamungkas, Stapac semakin mudah memasukkan poin ke jaring Pacific. Ini karena pemain Pacific sudah mulai terkuras fisiknya.

“Pada dasarnya kami tidak akan memperhatikan siapa lawan kami. Sebab di turnamen ini, kami akan mencoba untuk fokus pada tim sendiri. Pertandingan melawan Pacific sudah bagus, tapi bisa ditingkatkan lagi. Jadi semifinal atau apapun itu tidak akan berpengaruh pada kami. Kami tetap fokus pada tim kami sendiri,” kata pelatih Giedrius Zibenas.

Pemain Pacific yang menyumbang poin paling banyak di laga ini adalah Yerikho Tuasela dengan torehan 15 poin, disusul M. Hardian Wicaksono 10 poin. Pacific yang kalah di laga ini akan menjalani laga perebutan peringkat. Mereka akan menghadapi Bogor Siliwangi. Kedua tim sama-sama mengoleksi satu kemenangan dari empat pertandingan.

Satria Muda Pertamina Jakarta memuncaki klasemen Grup Merah dengan empat kemenangan. Di laga terakhir babak penyisihan grup, Satria Muda menang 95-56 atas Bogor Siliwangi. Satria Muda berhak melaju ke babak semifinal. Satria Muda dominan di semua lini. Mereka mencetak 42 point in the paint, 40 rebound dan 26 assist. Dari fast break, Satria Muda mengoleksi 21 poin. Sedangkan bench Satria Muda mampu mencetak 58 poin. Total field goals yang dicetak Satria Muda adalah 54 persen (37/68)

Pemain Satria Muda yang menyumbangkan poin banyak adalah Avan Seputra dan Juan Laurent Kokodiputra dengan masing-masing 14 poin. Kemudian Christian Gunawan dan M. Sandy Aziz yang sama-sama mencetak 13 poin, serta Laurentius Steven Oei dengan koleksi 12 poin. Sementara di kubu Siliwangi, Teddy Apriana Romadonsyah menghasilkan 18 poin, Daniel Wenas 14 poin dan Melkisedek Basik 11 poin.

“Selama babak penyisihan, kami kurang mendapatkan tekanan dari tim-tim lawan. Itu yang justru kurang bagus untuk pemain. Maka dari itu, kami harus tetap berkonsentrasi dan tidak lengah di semifinal nanti. Sedangkan Stapac kini punya pelatih baru. Mereka terlihat punya cara bermain yang berbeda. Jadi kami harus siap menghadapi mereka,” kata pelatih Satria Muda, Youbel Sondakh.

Andalkan Performa

Sementara itu tim basket Garuda Bandung melangkah ke semifinal IBL GO-JEK Tournament setelah mencatat kemenangan 85-71 atas Satya Wacana. Garuda berhasil bangkit dari ketertinggalan di kuarter keempat. Performa Garuda menjadi modal mereka menghadapi laga semifinal. Skor sama kuat, 35-35 terjadi di kuarter kedua. Garuda masih bermasalah dengan komposisi pemain di awal pertandingan. Sehingga memberi Satya Wacana peluang mencetak poin. Namun di kuarter ketiga, keadaan berbalik. Garuda kembali menemukan irama permainan. Three point jump shot dari Diftha Pratama di sisa dua menit kuarter ketiga menjadi titik balik kebangkitan Garuda. Sebab setelah itu, mereka tetap memimpin hingga akhir.

“Sebenarnya kami hanya belum menemukan irama permainan saja, terutama di awal pertandingan. Tetapi ini tidak boleh terjadi ketika bertanding di semifinal. Apalagi, kalau berhadapan dengan tim-tim besar,” ucap pelatih Andre Yuwadi. Di kuarter keempat, Garuda menghasilkan 22 poin. Sedangkan Satya Wacana hanya mampu membalas 13 poin. Hans Abraham menjadi aktor dibalik keberhasilan Garuda membalik keadaan. Sepanjang pertandingan, Hans mencetak 14 poin, termasuk 4 dari 7 tembakan tiga angka. Sedangkan poin terbanyak disumbangkan oleh M. Reza Fahdani Guntara dan Danny Ray. Mereka meyarangkan 16 poin.

“Seperti yang saya inginkan. Di pre-season ini kami ingin fokus pada permainan kami sendiri. Bukan menyesuaikan dengan permainan orang lain. Tetapi di pertandingan, kami juga harus cepat menemukan ritme permainan. Bukan seperti di tiga laga sebelumnya. Kalau kami salah di awal, akan sulit untuk bangkit. Apalagi melawan tim-tim seperti Pelita Jaya dan Satria Muda. Di kubu Satya Wacana, Andre Adrianno mencetak 23 poin. Sedangkan Bryan Adha Praditya mencetak double-double dengan koleksi 12 poin dan 12 rebound. Dengan empat kekalahan beruntun, Satya Wacana harus pulang lebih dulu dari IBL GO-JEK Tournament.

Laga lainnya memainkan, Pelita Jaya Basketball Club memastikan posisi puncak klasemen Grup Putih setelah mengalahkan Hangtuah, 86-66. Kemenangan ini sekaligus membawa mereka ke semifinal IBL GO-JEK Tournament dan sudah ditunggu Garuda Bandung. “Kita tahu, Garuda tim yang solid. Mereka punya materi pemain yang bagus dan pelatih yang bagus. Yang penting saat melawan Garuda, kami harus bermain sesuai dengan game plan saja,” kata pelatih Pelita Jaya, Johannis Winar.

Hangtuah memang bukan tandingan Pelita Jaya. Tapi mereka mampu mencuri kesempatan mencetak poin banyak. Khususnya di kuarter kedua. Hangtuah lebih unggul dalam produktifitas poin dengan 20-16. Namun itu belum cukup membuat Hangtuah membalikkan keadaan. Sebab saat jeda pertandingan, Pelita Jaya tetap memimpin 42-35. Dominasi Pelita Jaya kembali di paruh kedua. Meski menurunkan pemain dari bangku cadangan, Pelita Jaya bisa tetap unggul. Govinda Saputra sempat membuat Pelita Jaya memimpin 23 poin, 82-59, di sisa tiga menit kuarter keempat.

“Itulah pertandingan. Di awal kami memimpin, lalu kuarter kedua kami kalah, dan akhirnya bangkit. Itu bagian dari pertandingan. Lebih penting lagi, para pemain bisa menjaga keunggulan. Mereka tetap tenang di lapangan,” imbuh Johannis Winar. Respati Ragil Pamungkas mencetak 16 poin. Lalu Govinda Saputra menambahkan 15 poin, Ponsianus Indrawan 13 poin dan Reggie Mononimbar 12 poin. Sebaliknya, tim Hangtuah mendapatkan sumbangan poin banyak dari Lucky Abdi dengan 13 poin, Abraham Wenas 12 poin dan Sevly Rondonuwu 10 poin.