BALI (Independensi.com) – Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) bersama Generasi Muda Desa Nusantara (Gema Desantara) masih mengadakan Pelatihan Kader Pemuda Anti Narkoba (KOPAN) dalam upaya pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di kalangan pemuda.
Wakil Bupati Badung, Drs. I Ketut Suyasa, mengatakan, pemuda merupakan kompoten utama yang selalu mewarnai sejarah bangsa Indonesia. Hari ini, kita memperingati hari sumpah pemuda yang menjadi embrio kemerdekaan Republik Indonesia. Oleh sebab itu, masa depan bangsa ini bergantung dari peran pemudanya.
Di lain sisi, berbagai bahaya juga siap mengintai para pemuda, salah satunya yakni narkotika. Bila pemuda gagal dalam menghadapi tantangan bahaya narkotik, maka bukan saja pemuda yang terancam. Namun, juga bangsa ini yang terancam dari kehancuran.
“Jangan coba-coba untuk mendekati narkoba. Tegaskan dan tekadkan diri kalian untuk menolak narkoba meskipun dari teman sebaya kalian,” tegasnya saat membuka acara Pelatihan KOPAN di Kantor Caman Mangwi, Badung, Provinsi Bali.
Ia menambah, berhati-hatilah kalian dengan makanan atau minuman yang diberikan teman. Sebab, bisa saja teman juga bisa menjerumuskan kalian ke narkoba melalui makanan dan minuman yang kalian tinggal, namun diambil kembali.
Selain itu, narkoba juga masuk melalui rokok. Rokok merupakan jembatan ke penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba), dimana 90 persen pecandu narkoba bermula dari merokok.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pengembangan Wawasan dan Kepemudaan, Syafril, mengatakan, Bali sebagai salah satu daerah tujuan wisata yang sangat terkenal di mancanegara, besar kemungkinan jumlah pengguna narkoba yang sesungguhnya jauh lebih banyak dibandingkan yang terungkap.
Oleh karenanya, lanjut Syafril, peran pemuda sangatlah dibutuhkan guna melakukan hal-hal preventif untuk menekan penyalahgunaan dan penyebaran gelap narkoba.
“Kuncinya di Pemuda. Jadi pemuda di sini harus aktif dan terus melakukan edukasi kepada teman, keluarga, dan lingkungan sekitarnya, sekaligus membentengi diri sendiri untuk tidak terjerumus ke dalam perangkap narkoba,” tuturnya.
Dengan pelatihan kader pemuda anti narkoba, dirinya berharap terlahir pemuda-pemuda di Bali yang bisa menjaga Bali dari bahaya narkotika.
“Sehingga ke depan, Bali bukan hanya dikenal sebagai destinasi wisata dunia. Tetapi, juga dikenal sebagai wilayah terbuka yang bebas dari narkotika,” tutupnya. (Hidayat)