JAKARTA (IndependensI.com) – Dukungan untuk Prof Dr KH Ma’ruf Amin sebagai calon wakil presiden pasangan Ir Joko Widodo terus mengalir. Seperti air sungai yang tak henti-hentinya bergerak menyusur dari hulu hingga hilir.
Setelah alim ulama se-Jakarta Selatan (2 November 2018), alim ulama se-Jakarta Timur (5 November 2018), alim ulama se-Jakarta Barat yang merapat dan memberikan dukungan pada capres dan Cawapres nomor 01. Kini, giliran alim ulama, para asatidz dari Jakarta Pusat yang berbaiat memberikan dukungan.
“Kami datang ke sini selain untuk mengaji shubuh, juga ingin menyampaikan dukungan kepada Prof Dr KH Ma’ruf Amin. Istilahnya kami berbaiat untuk memenangkan capres cawapres nomor 01. Kami ingin Indonesia maju dipimpin oleh Ulama,” kata KH Drs Ahmad Katsir, M, Pd, pemimpin rombongan para alim ulama dari Jakarta Pusat, Rabu (7/11/2018) pagi.
Di tengah jadwal yang superpadat sebagai Cawapres, Ma’ruf Amin tak bisa dilepaskan dengan kegiatan lama beliau sebagai ulama: mengajar dan berdakwah. Selepas salat subuh, Ma’ruf Amin tetap meluangkan waktu untuk menggelar kegiatan majelis taklim dengan membuka Rumah Jama’ah.
Biasanya kegiatan dimulai dengan salat subuh berjamaah, dilanjutkan dzikir, tahlil, dan doa khas ahlussunnah wal jama’ah an-nahdhiyyah. Lalu, tausiah keislaman dan kebangsaan. Kali ini Ma’ruf Amin mengulas tentang Bahaya Hoax dan Pentingnya Tabayun.
“Di zaman digital dimana medsos begitu digandrungi ada satu hal yang sangat berbahaya; Hoax atau Hadits Ifki. Banyak negara hancur karena hoax. Suriah, Libia, Irak hancur karena Hoax,” kata Ma’ruf Amin.
“Hoax sudah ada sejang zaman Nabi Adam. Bersama Hawa, Adam terpengaruh Hoax dari Iblis untuk mendekati pohon khuldi. Akhirnya, mereka diturunkan ke bumi. Zaman Nabi Muhammad juga sempatterkena isu Hoax terkait istrinya, Siti Aisyah. Karena itu saring sebelum sharing. Cek dan Ricek. Tabayun itu penting. Itu ajaran Islam. Bila ingin selamat dunia akhirat, jauhkan diri dari hoax,” kata Ma’ruf Amin menjelaskan.
Usai memberikan tausiah, Ma’ruf Amin mendapatkan kejutan dari alim ulama Jakarta Pusat yang dengan tulus dan ikhlas berbaiat memberikan dukungan kepadanya untuk memenangi kontestasi Pemilu Presiden 2019.
Hadir sejumlah ulama dari Jakarta Pusat di antaranya KH Lukmanul Hakim, KH Ahmad Muhajir, KH Agung Belayanda, KH Asnawi Ahmad, KH Ato Al Jawawi, KH Ahmad Fanani, KH Miftah Rais, KH Ahmad Saman, KH Khudori MukriKH Saefudin Rowi, dan Habib Ahmad.
Bersama sekitar 81 alim ulama yang hadir se-Jakarta Pusat bersepakat dengan istilah Ikrar Situbondo 12, sesuai dengan tempat tinggal Ma’ruf Amin. Ada lima poin yang dibacakan secara bersama dipimpin KH Saifudin Rowi.
“Menyatakan dukungan total kepada pasangan Capres dan Cawapres nomor 01 Joko Widodo – Prof Dr KH Ma’ruf Amin dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memilih pasangan terbaik, sinergi umaro dan ulama pada hari pencoblosan. Bela ulama, dukung ulama, pilih ulama! Bersama 01 Indonesia maju!,” begitu poin kelima yang dibacakan.
Mendapatkan dukungan dari sejumlah alim ulama se-Jakarta Pusat membuat Ma’ruf Amin sangat berterima kasih. Tak perlu pakai istilah Ijma, para alim ulama memberikan dukungan total.
“Sejatinya ini pengajian shubuh. Makanya, saya terkejut ketika semua meminta waktu untuk membacakan pernyataan Ikrar dukungan. Terima kasih. Saya semakin optimistis. Pesan saya mari bersama kita jaga Pemilu 2019 dengan semangat persatuan dan kesatuan. Pemilu yang jujur dan adil. Jauhkan diri dari kampanye yang tidak sehat, mencaci maki, dan membicarakan hal yang tidak penting. Kedepankan Akhlaqul Karimah,” kata Ma’ruf Amin.
Pemimpin Rumah Jama’ah, KH Irfan Zidny, yang sehari-hari mengelola kegiatan kajian subuh di kediaman Ma’ruf Amin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para alim ulama se Jakarta Pusat yang hadir untuk memberikan dukungan.
“Ini berkah shubuh. Rezeki shubuh dari Allah SWT. Ada energi positif yang terpancar. Para alim ulama di Jakarta mulai berbondong-bondong memberikan dukungan kepada Prof Dr KH Ma’ruf Amin. Ini mencerahkan sekaligus juga menjadi dukungan moral yang sangat besar untuk guru mulia Prof Dr KH Ma’ruf Amin yang selalu mengingatkan agar kita tetap menjaga ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah, dan ukhuwan insaniyyah,” kata KH Irfan Zidny.