Dukung Pariwisata Danau Toba, Kementerian PUPR Lakukan Pelebaran Alur Tano Ponggol

Loading

PULAU SAMOSIR (IndependensI.com)  – Untuk mendukung pengembangan Kawasan Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang bertaraf internasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah melakukan pelebaran alur Tano Ponggol di Danau Toba Kabupaten Samosir untuk memberikan kesempatan kepada wisatawan dapat mengelilingi Pulau Samosir menggunakan kapal pesiar berukuran besar.  Tano Ponggol merupakan satu-satunya akses darat untuk menuju Pulau Samosir yang berada di tengah Danau Toba.

“Sektor pariwisata sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Kita memiliki keindahan alam dan ragam budaya yang begitu kaya dan tidak dimiliki banyak negara lain di dunia,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.

Saat ini, alur Tano Ponggol sepanjang 1,5 Km mempunyai lebar rata-rata 25 m dalam kondisi dangkal dan di beberapa bagian mengalami penyempitan hingga tinggal 8 m. Proyek pelebaran alur Tano Ponggol dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II, Ditjen Sumber Daya Air (SDA) dengan kegiatan utama adalah pelebaran dan pendalaman alur sehingga akan dapat dilewati oleh kapal pesiar besar berbobot 2.000 DWT (Dead Weight Tonnage).

Alur Tano Ponggol akan dilakukan pelebaran menjadi 80 m sepanjang 1,5 Km. Sementara itu, untuk pekerjaan pendalaman akan dilakukan penggalian sedalam 5 m atau memindahkan tanah sebanyak 169.914 m3 tanah untuk mendapatkan elevasi dasar alur pada 807 dpl. Secara keseluruhan, progres pelebaran alur telah mencapai 45% dan diharapkan selesai pada Desember 2019.

Kepala BWS Sumatera II, Roy Pardede mengatakan bahwa proyek ini dilakukan secara tahun jamak. “Kontrak pekerjaan ini dimulai Desember 2017 dan akan selesai Desember 2019 dengan anggaran mencapai Rp320 miliar. Pada sisi kiri dan kanan nantinya akan menggunakan steel sheet pile untuk menjaga kekuatan tanggul,” jelas Roy.

Setelah dilakukan pelebaran, pada sisi kiri dan kanan juga akan dibangun jalur pedestrian sebagai bagian dari penataan kawasan sekaligus dukungan objek wisata di Danau Toba. “Jadi kita siapkan tempatnya, nanti pedestrian dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Samosir sepanjang 1,5 km,” tambahnya.

Dengan adanya jalur pelebaran alur ini, secara otomatis perlu dilakukan penyesuaian desain jembatan agar kapal pesiar dapat lewat di bawah jembatan. Kondisi jembatan saat ini hanya memiliki bentang 25 m dan freeboard cukup rendah sehingga kapal besar tidak dapat lewat. Dengan desain baru jembatan, tentunya akan menjadi ikon baru di Danau Toba selalu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi  terlebih di pesisir Danau Toba.(adv/wasito)