JAKARTA (Independensi.com) – Jaksa Agung HM Prasetyo menargetkan sebanyak mungkin Kejaksaan Tinggi pada tahun depan atau 2019 bisa menjadi Wilayah Bebas Korupsi maupun Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).
“Bahkan tadinya saya targetkan semua Kejaksaan Tinggi kalau perlu bisa menjadi WBK dan WBBM. Tapi semua tergantung mereka,” kata Prasetyo kepada wartawan usai menutup kegiatan “Pelatihan Agen Perubahan” di Badiklat Kejaksaan RI, Jakarta, Rabu (19/12/2018) malam.
Dikatakannya untuk mengarah kesana maka salah satunya adalah melalui Pelatihan Agen Perubahan yang dilaksanakan selama satu hari yang diikuti seluruh Kepala Kejaksaan Tinggi dan Kepala-kepala Kejaksaan di Ibukota Propinsi.
“Kegiatan pelatihan ini adalah sebagai salah satu usaha dan upaya kita untuk membuka wawasan jaringan kita di pusat dan daerah untuk menjadi agen perubahan,” tuturnya didampingi Wakil Jaksa Agung Arminsyah dan Plt JAM Bin Susdiyarto.
Wakil Jaksa Agung Arminsyah sebelumnya mewakili Jaksa Agung membuka kegiatan “Pelatihan Agen Perubahan”. Arminsyah yang membacakan sambutannya Jaksa Agung menyampaikan penting dan strategisnya Insan Adhyaksa menjadi Pelopor Perubahan pada Program Revitalisasi dan Reformasi Birokrasi.
Untuk itu, kata Arminsyah, tidaklah berlebihan jika program revitalisasi dan Reformasi Birokrasi sebagaimana dicanangkan pemerintah saat ini yang menyasar pada enam area perubahan.
Ke enamnya meliputi manajemen perubahan, penguatan ketatalaksanaan, sumber daya manusia, penguatan pengawasan, akuntabilitas, dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
Arminsyah juga mengatakan reformasi dan revitalisasi hukum sebagaimana yang dinyatakan didalam program Nawa Cita pemerintahan Joko Widodo- Jusuf Kalla menjadi tanggung jajaran kejaksaan sebagai pelaksana yang ikut terlibat didalamnya.
“Dirumuskan dengan komitmen, janji, dan pernyataan bahwa negara akan selalu hadir untuk mengurus, melayani, dan melindungi dengan memberikan rasa aman pada seluruh warga bangsa,” tuturnya.
Oleh karena itu, kata dia, dihadapkan pada upaya sedemikian maka kunci kesuksesan untuk terciptanya perubahan, tidak lain dan tidak bukan, terletak pada kesiapan dan persiapan sumber daya manusianya.
Untuk itu, katanya lagu, melalui pelatihan ini saudara-saudara diharapkan menjadi agen perubahan (agent of change) sekaligus role model yang dapat memberikan keteladanan bagi segenap individu dan jajarannya.
“Guna bersama-sama secara proaktif dan konsisten dalam memastikan terselenggaranya berbagai upaya perbaikan yang dibutuhkan untuk mencapai perubahan yang dikehendaki bersama,” tegasnya. (MJ Riyadi)