JAKARTA (IndependensI.com) – Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, kebijakan pencampuran Bahan Bakar Nabati (BBN) berupa biodiesel sebesar 20 persen atau B20 ke dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) berdampak positif terhadap impor solar. Menurutnya, penggunaan B20 mampu memangkas impor solar sebesar 6 juta Kiloliter (Kl).
“2019 itu diperkirakan fame itu akan kira kira 6 juta Kl. Berarti impor solarnya akan berkurang segitu. Iya dong ya, berarti itu 20 persen dari total solarnya,” ujar Menko Darmin saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (17/1/2019).
Menko Darmin melanjutkan, penyaluran B20 hingga saat ini sudah cukup baik atau mencapai 90 persen. Angka ini akan terus dimaksimalkan hingga mencapai 100 persen dengan menambah sejumlah pusat pencampuran atau floating storage di titik-titik tertentu.
“B20 ya perkembangannya sudah mulai lumayan baik sudah di atas 90 persen realisasinya dan kita sedang menambahkan ada floating storage dua di Balikpapan mudah-mudahan dengan itu akan makin dekat ke 100 persen. Masih ada satu lagi sih tapi masih perlu waktu. Iya Tuban,” jelas Menko Darmin.
Permasalahan saat ini, kata Menko Darmin adalah penyaluran ke daerah-daerah tertentu yang membutuhkan treatment atau perlakuan khusus. Salah satunya Tuban, di mana lautnya harus dibersihkan terlebih dahulu dari ranjau laut.
“Saya kira masih ada satu lagi yang kita Tuban belum selesai karena itu lautnya mesti dibersihkan urusan ranjau laut. Sudah enggak karu-karuan pokoknya ya gitu-gituan dulu. Apalagi musim juga belum bagus kan musim gini pasti ombaknya terlalu gede kita akan undang TNI, perhubungan, pemda,” jelasnya.