JAKARTA (Independensi.com) – Padi Adan adalah salah satu komoditi yang menjadi andalan dari wilayah perbatasan Krayan Propinsi Kaltara.
Padi Adan merupakan bibit lokal hasil budidaya masyarakat di dataran tinggi Borneo khususnya di wilayah Krayan.
Pada Kamis (17/1) dilaksanakan ekspor beras Adan ke negara tujuan Malaysia .
Pelepasan ekspor dilakukan oleh Ka.BB Biogen mewakili Kementerian Pertanian. Juga acara yang dihadiri Wakil bupati nunukan, Dinas Pertanian Propinsi dan Kabupaten, Camat Krayen dan ketua adat besar Krayen serta BPTP Kaltim.
Dilakukan pelepasan secara simbolis untuk ekspor ke Malaysia hari ini, namun setiap kali panen sekitar 10 ton beras adan secara periodik di ekspor ke Malaysia dan Brunei.
Peserta hadir pada pelepasan beras adan tersebut sekitar 300 orang.
Ka. Balai Besar Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian sangat mengapresiasi masyarakat Krayan, pemerintah kabupaten Nunukan serta pemerintah provinsi Kaltara, karena mampu melestarikan sumber daya genetik, sumber daya hayati dan juga memanfaatkannya untuk membangun ketahanan pangan bahkan sampai mengembangkannya untuk ekspor.
Luas sawah diseluruh wilayah Krayan sendiri sebesar 3.466 hektar dan rata-rata produksi setiap panen sebanyak 14.000 ton GKP setara beras 8.568 ton.
Harapannya kedepan wilayah perbatasan Krayen bisa menjadi lumbung pangan berorientasi export di Prov. Kaltara.
Peluncuran ekspor padi adan secara tradisional merupakan bentuk dukungan pemerintah khususnya di daerah terhadap aktivitas perdagangan lintas batas yang telah berlangsung selama ini.