Asosiasi Alumni Perguruan Tinggi Swasta Tegaskan Tak Beri Dukungan di Pilpres

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) menegaskan sikapnya tidak terlibat dalam mendukung salah satu paslon tertentu di Pilpres 2019. Ketua umum APTISI Budi Djatmiko mengatakan, sejumlah anggota APTISI yang telah menggalang dukungan ke salah satu paslon merupakan aspirasi pribadi.

“Benar banyak di antara anggota dan pengurus yang ikut kami menjadi tim sukses dari paslon 02 itu adalah atas nama pribadi,” kata Budi seperti dikutip, CNNIndonesia.com, Senin (28/1/2019).

Tanggapan Budi merespons acara dukungan yang digelar oleh alumni dari 115 perguruan tinggi di Indonesia yang menyatakan dukungan terhadap pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Minggu (27/1). Para massa saat itu menamakan dirinya Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia (APTSI).

Budi menilai apa yang dilakukan para deklarator merupakan hak dalam demokrasi di ajang lima tahunan. APTISI menganggap tak perlu ada yang dihalang-halangi dalam penyampaian aspirasi.

“Sebagian dari peserta menghubungi saya saat mau ikut deklarasi, dan saya katakan itu hak demokrasi. Begitu juga dengan pengurus kami yang ikut juga bergabung di paslon 01,” kata Budi menegaskan.

APTISI, kata dia, tetap dalam ranahnya bergerak dalam bidang pendidikan dan pemberdayaan keilmuan perguruan tinggi. Budi mengimbau kepada seluruh unsur civitas tetap menentukan pilihan politik sesuai hati nurani masing-masing.

“Pilihlah calon presiden yang sangat peduli pada pembangunan SDM dan akhlak mulia bagi masyarakat Indonesia, mestinya bukan orientasi pembangunan fisik semata,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Budi juga mengakui bahwa perguruan tinggi merupakan ceruk potensial paslon pilpres mendulang suara. Budi menyebut jumlah mahasiswa Indonesia saat ini mencapai 7 juta lebih. Diperkirakan alumni perguruan tinggi (PT) mencapai 20 juta suara.

“Dan para akademisi dan staff PT di indonesia lebih dari 2 juta. Jadi berbicara PT luar biasa besar suaranya,” tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, Alumni dari 115 perguruan tinggi di Indonesia diklaim menyatakan dukungan terhadap pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019 ini.

Deklarator Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia, Ita Gultor mengatakan deklarasi dukungan ini diikuti sekitar 4.000 alumni dari 115 perguruan tinggi. Ita menyebut para alumni perguruan tinggi itu turut hadir dalam acara ini dan menyatakan dukungan di hadapan Prabowo langsung.

Menurut Ita, deklarasi ini mereka sampaikan lantaran merasa situasi dan kondisi kehidupan bangsa saat ini semakin memprihatinkan.

“Pada saat ini terindikasi adanya ancaman terhadap kedaulatan NKRI baik menyangkut ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan, sehingga mengkhawatirkan kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia,” kata Ita, di Padepokan Pencak Silat, Jakarta Timur, Sabtu (26/1).

Deklarasi ini seolah merespons aksi serupa yang digalang massa mengatasnamakan alumni Universitas Indonesia. Deklarasi Alumni UI for Jokowi digelar di tempat terbuka, yakni di Plaza Tenggara Gelora Bung Karno pada 12 Desember lalu. Ribuan orang berkaus kuning hadir dan Jokowi hadir dalam acara tersebut.

Kemarin, Minggu (27/1), ratusan alumni Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat juga menyatakan deklarasi dukungan pada pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Peserta deklarasi itu diklaim berasal dari alumni berbagai angkatan di Unand.

“Kami dari Unand khususnya alumni berbagai angkatan mulai dari 1975 sampai 2011 merasa tergerak karena selama ini banyak berita di media sosial yang memutarbalikkan fakta. Kami merasa orang baik seperti Jokowi kok masih dibegitukan,” ujar Ketua Deklarasi Alumni Unand Toni di Gedung Joang ’45 Jakarta, Minggu (27/1).

Banyaknya hoaks yang menimpa Jokowi-Ma’ruf di media sosial, kata Toni, membuat para alumni Unand terpanggil untuk membantu meluruskan berita miring tersebut. Selain itu kekalahan Jokowi saat berpasangan dengan Jusuf Kalla dalam Pilpres 2014 di Sumbar juga disebut Toni menjadi pemicu untuk menyatakan deklarasi dukungan.