JAKARTA (IndependensI.com) – Presiden Joko Widodo ( Jokowi) optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih baik pada 2019, hingga mencapai 5,3 persen, sesuai dengan target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019.
Untuk mencapai hal tersebut, pihaknya telah memiliki strategi. Selain meningkatkan ketahanan faktor domestik terhadap sentimen internasional, Jokowi kembali memiliki misi menggenjot ekspor dan mengurangi impor.
“Dan juga mendorong barang-barang substitusi impor agar diproduksi di dalam negeri,” ujarnya di JIExpo, Jakarta, Kamis (7/2/2019).
Dan misi ke dua dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi adalah dengan mendorong investasi sebanyak-banyaknya ke Indonesia. “Kita terus memperbaiki menyederhanakan perizinan-perizinan yang ada di pusat maupun di daerah,” tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonimian Darmin Nasution mengaku pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2018 cukup bagus. Hal itu jika diselaraskan dengan kondiai ekonomi dunia yang sampai saat ini penuh dengan gejolak.
Baginya, tidak banyak negara di dunia ini yang mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi negaranya masing-masing. Namun, pada kenyataannya Indonesia mampu menjaga tren positif ini.
“Cukup puas, dalam arti dalam situasi yang ada. Tapi kita kan sebenarnya lebih puas kalau 7 persen,gimana sih. Jadi jangan nanya cukup puas atau tidak,” kata Darmin di Istana Kepresidenan, Rabu (6/2).
Bagi Darmin, sebenarnya pemerintah bisa saja meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih dari sekarang, tergantung dari alokasi belanja pemerintah. Hanya saja hal itu akan beresiko terhadap jangka panjangnya.
Saat ini, pemerintah tengah fokus dalam pembangunan infrastruktur, karena ini adalah dasar untuk modal pertumbuhan ekonomi secara jangka panjang.