JAKARTA (IndependensI.com) – Dalam rangka persiapan awal menghadapi babak pertama Piala Davis Grup II Zona Asia-Oseania melawan Selandia Baru pada 14-15 September mendatang sekaligus sebagai pelaksanaan Evaluasi Awal berkenaan dengan ajang tersebut, Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PP Pelti) memanggil sedikitnya 10 petenis senior dan junior untuk mengikuti kegiatan pelatihan bersama (training camp) di Jakarta.
“Kami memanggil para petenis junior yang memiliki prestasi internasional untuk bergabung dalam pelatihan bersama para seniornya. Mereka akan dipantau keseriusan latihan, disiplin dan pelatihan secara maksimal. Bila tidak memenuhi kriteria, akan dicari lagi petenis yang bagus-bagus, terutama yang junior. Tujuannya selain untuk Piala Davis, juga untuk mencari bibit petenis baru sesuai arahan Ketua Umum,” ujar Wakil Ketua Bidang Pembinaan PP Pelti, Deddy Prasetyo kepada IndependensI.com, Rabu (13/2/2019).
Deddy mengatakan, dalam pelatihan itu akan dicari petenis berpotensi bukan yang memiliki peringkat. Sebab, yang punya peringkat belum tentu memiliki potensi yang diharapkan. Selain itu, para petenis tersebut juga dipersiapkan untuk menghadapi turnamen-turnamen internasional di dalam maupun luar negeri, agar mendapat pengalaman bertanding sekaligus meraih poin. “Pelti mencari petenis berpotensi. Selain itu, kami mencetak petenis yang goal oriented, bukan money oriented nantinya,” imbuh Deddy.
Dua Fase
Lebih jauh Deddy mengatakan, pelatihan bersama ini akan berlangsung dalam dua fase. Fase pertama dilakukan pada 18-24 Februari di Jakarta. Sedangkan untuk fase kedua akan dievaluasi kembali dan nantinya dilakukan kurang lebih selama satu bulan. Selain itu, PP Pelti akan kembali menggelar turnamen internasional di Tanah Air agar mempermudah para petenis untuk meraih poin sekaligus menambah pengalaman bertanding. “Rencananya paling cepat usai Pilpres. Pokoknya tahun ini. Soal berapa turnamen, nanti akan diumumkan kemudian,” kata Deddy.
Adapun para petenis yang dipanggil PP Pelti adalah, Christopher Rungkat, David Agung Susanto, Justin Barki, Anthony Susanto, Muhammad Althaf Dhaifullah, Muhammad Rifqi Fitriadi, Ari Fahresi, Odeda Arazza, Muhammad Ali Akbar, dan Rafli Feby. Frank Van Fraayenhoven bertugas sebagai pelatih bersama Febi Widhiyanto yang juga kapten tidak bermain tim Piala Davis Indonesia. Terakhir bertanding, tim Piala Davis Indonesia harus mengakui keunggulan Filipina 1-3 pada laga Piala Davis Grup II Zona Asia-Oseania di Stadion Tenis Gelora Bung Karno, Minggu (4/2/2018).