JAKARTA (IndependensI.com) – Ekonom senior Faisal Basri mengkritisi pembangunan infrastruktur yang sedang digenjot pemerintahan Presiden Joko Widodo, terutama jalan tol. Menurutnya, jalan kurang efektif menekan biaya logistik secara nasional. Justru ongkos logistik akan turun jika barang-barang diangkut lewat laut. Oleh karena itu, transportasi laut seharusnya lebih diperkuat.
“Kenapa mahal karena semua diangkut truk, dan truk semakin kukuh di bangunan Tol Trans Sumatera dan Jawa. Semua lewat truk diangkutnya. Truk itu cuma 10 ton. Jadi ongkos angkut per kg mahal banget,” katanya dalam diskusi bertema Pemanasan Debat Capres Kedua: Tawaran INDEF untuk Agenda Strategis Pembangunan SDA dan Infrastruktur di Jakarta, Kamis (14/2/2019).
Faisal melanjutkan, ongkos logistik akan turun dengan kapal laut. Dia bilang, kapal laut bisa membawa muatan yang lebih banyak. Selain itu, bisa menjangkau ke berbagai kepulauan di Indonesia. “Makanya itu jalan tol bukan solusi untuk… kalau solusi untuk memperlancar mudik iya, tapi logistik nggak. Logistik akan turun, Indonesia akan hebat kalau pindah dari truk ke kapal,” ujarnya.
Faisal sendiri menemukan beberapa indikator kemahalan logistik. Salah satunya, harga duku di sebuah minimarket Malang pada tahun 2018 yang mencapai Rp 49.950/kg. Padahal, di tempat asalnya Pontianak saat panen hanya Rp 5.000/kg. Dia juga menuturkan, buah-buah lokal itu juga lebih mahal dibanding dengan buah impor. Sebab, buah impor diangkut lewat kapal yang mana ongkos logistiknya jadi murah.
“Mangga dari Brazil, jeruk dari China diangkut pakai kapal 20 ribu ton sekali angkut. Maka ongkosnya nol bisa dibilang,” tuturnya.