JAKARTA (Independensi.com) – Perkembangan dunia transportasi unpredictable. Perkembangan teknologi informasi tidak terbantahkan, sehingga pemodelan transportasi sudah tidak lagi bisa diprediksi secara linier.
Dengan situasi dan kondisi seperti itu, menyebabkan pengambilan kebijakan tidak bisa dilakukan secara stand alone development. Keterlibatan masyarakat, dunia usaha, dan berbagai stakeholders sangat dibutuhkan untuk memulai perencanaan kebijakan, termasuk dari tataran penelitian dan pengembangan.
Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekjen Kemenhub Joko Sasono pada pembukaan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Badan Litbang Kemenhub dengan tema “Revitalisasi Badan Litbang Perhubungan Sebagai Lembaga Penyusun Rekomendasi Kebijakan di Era Insustri 4.0 di Jakarta Selasa (19/2).
Revolusi industri 4.0 telah mengubah pola hidup dan kerja manusia secara fundamental. Berbeda dengan revolusi industri sebelumnya, revolusi industri 4.0 memiliki skala yang besar, ruang lingkup yang luas, dan kompleksitas yang tinggi.
Kemajuan teknologi baru yang mengintegrasikan dunia fisik dan digital telah mempengaruhi semua sektor, baik sektor pendidikan, ekonomi, pemerintahan, industri, serta transportasi.
Era Revolusi Industri 4.0 akan terus menghadirkan banyak perubahan yang tak bisa dibendung. Oleh karena itu, kita semua harus mempersiapkan diri terhadap kemajuan teknologi baru yang mengintegrasikan dunia fisik dan digital, dimana kemajuan teknologi tersebut akan mempengaruhi semua disiplin ilmu, sektor ekonomi, pemerintahan industri, termasuk sektor transportasi.
Dari Rakornis ini diharapkan dapat tergali kebutuhan penelitian, harapan, dan keinginan para stakeholder terhadap Badan Litbang Perhubungan, serta untuk mengeksplorasi isu-isu penting di bidang transportasi yang harus ditindaklanjuti dengan pengkajian, penelitian dan pengembangan di bidang transportasi.
“Saya berharap Badan Litbang Perhubungan mampu menjadi lembaga yang memberikan rekomendasi dalam proses perumusan kebijakan dan rekomendasi pemanfaatan hasil pengembangan teknologi di bidang transportasi, mengkoordinasikan pelaksanaan penelitian di Kementerian Perhubungan, melaksanakan penelitian untuk menetapkan standard teknis di bidang transportasi, melaksankan evaluasi kebijakan di bidang transportasi serta menyediakan data hasil penelitian kebijakan,” kata Joko
Dirjen Pengembangan Inovasi Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi, Dr. Ir. Jumain Appe mengatakan lembaga Litbang harus melakukan perubahan besar-besaran yakni harus berinovasi untuk dapat beradaptasi dengan pendidikan dan teknologi.
Litbang harus menghasilkan riset-riset yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
“Persoalan pokok dari lembaga libang adakah iptek belum memberikan kontribusi nyata pada masyarakat,” kata Jumain.
Kenyataan bahwa Litbang hanya untuk memenuhi kebutuhan akademik harus diubah, yakni menjadi lembaga yang menghasilkan teknologi sesuai dengan kebutuhan riil. Tentu peningkatan sumber daya manusia sebagai kuncinya. Rendahnya kompetensi dan kapasitas saat ini masih menjadi persoalan.
Kabadan Litbang Perhubungan Sugihardjo mengatakan untuk mencapai harapan-harapan itu maka Badan Litbang Harus punya peneliti-peneliti yang berkualitas dan memiliki kompetensi di bidangnya.
Badan litbang harus melakukan sinergi dan kolaborasi dengan lembaga litbang lainnya untuk menghasilkan kebijakan yang lebih berdaya guna untuk masyarakat. Karena kedepan lembaga ini dituntut untuk menjadi katalisator lembaga pemerintah dalam perkembangan transportasi nasional.