Para lulusan sekolah penerbang yang belum bertugas sebagai pilot direkrut oleh Ditjen Perhubungan Udara sebagai inspektor

Ditjen Perhubungan Udara Rekrut 27 Pilot Ab-Initio

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan merekrut 27 orang pilot ab-initio untuk dididik dan selanjutnya akan ditugaskan sebagai Inspektur perbantuan Pengoperasian Pesawat Udara yang dan akan ditempatkan pada 10 Kantor Otoritas Bandara di seluruh Indonesia.

Pilot ab-initio adalah penerbang yang baru lulus mendapatkan Commercial Pilot License (CPL) tapi belum mempunyai pengalaman dan belum terbang menjalankan profesinya sebagai pilot atau belum terserap di industri penerbangan nasional.

Perekrutan 27 orang pilot ab-initio merupakan salah satu upaya dalam menindaklanjuti kebijakan pimpinan terhadap 1200 ab-initio yang diberitakan masih menganggur atau berkerja tidak sesuai dengan bidang kompetensinya.

Sebelum ditempatkan di 10 Kantor Otoritas Bandar Udara, ke 27 pilot ab-initio selama kurang lebih 1 tahun akan menjalani serangkaian pendidikan dan pelatihan untuk memenuhi kompetensinya sebagai inspektur pengoperasian pesawat udara, dan sebagian lainnya juga telah melakukan kegiatan pengawasan tetapi dalam taraf sebagai asisten.

Kabag Kepegawaian dan Organisasi Setditjen Perhubungan Udara, Haryoko saat memimpin rapat pembahasan rencana penempatan pilot ab-initio, di Jakarta kemarin menjelaskan, langkah ini merupakan strategi jangka pendek untuk mengurangi pilot yang masih nganggur sekaligus sebagai upaya meningkatkan keselamatan penerbangan, dengan mengoptimalkan management safety oversight.

Perekrutan secara regular melalui jalur resmi yang dilakukan Menpan-RB dan BKN dan secara umum melalui seleksi yang dilakukan secara internal di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP.071 Tahun 2018 tentang SOP Perekrutan dan Evaluasi Inspektur Perbantuan di lingkungan DKPPU.

Selain untuk mendayagunakan tenaga-tenaga pilot ab-initio yang belum terserap, Haryoko mengatakan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara terus melakukan upaya pemenuhan kompetensi SDM melalui diklat atau workshop terutama kepada para inspektur penerbangan untuk optimalisasi pengawasan keselamatan dan keamanan penerbangan.

“Dalam proses perekrutan pilot ab-initio yang akan dijadikan inspektur perbantuan pengoperasian pesawat udara DJU, dilakukan seleksi secara transparan dan ketat, salah satunya adalah dengan mengumumkan di website dan media-media untuk memenuhi SDM dengan kompetensi yang dipersyaratkan menjadi inspektur pengoperasian pesawat udara,” katanya.

Sedangkan untuk program pendidikan/training yang dilakukan dalam memenuhi kualifikasi dan kompetensi para Inspektur dimaksud, mereka telah mengikuti Inspector Training System (ITS) yang diadakan oleh Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU).

Haryoko menjelaskan, perekrutan pilot ab-initio sebaga tenaga inspektur perbantuan pengoperasian pesawat udara dilakukan sejalan dengan konsistensi Indonesia dalam mendapatkan kenaikan peringkat keselamatan penerbangan Indonesia berdasarkan hasil audit Organisasi USOAP ICAO.