Para pemain tim putri Cardinal Bandung meluapkan kegembiraan usai mengalahkan PB Jaya Raya di partai final Djarum Superliga Badminton 2019 di Bandung, Sabtu (23/2/2019). (ist/bulutangkis.com)

Mutiara Cardinal Tahan Gelar

Loading

BANDUNG (IndependensI.com) – Seperti yang sudah diprediksi sebelumnya, tim putri PB Mutiara Cardinal Bandung sukses merebut gelar juara pada ajang Djarum Superliga Badminton 2019 di Gedung Sabuga, Bandung, Sabtu (23/2/2019). Gelar juara diraih Mutiara Cardinal setelah mengalahkan unggulan teratas PB Jaya Raya dengan skor 3-0.
Sukses tim putri PB Mutiara Cardinal Bandung di hadapan publiknya sendiri sekaligus keberhasilan mempertahankan gelar juara.

Bertanding sebagai tuan rumah, tim putri PB Mutiara Cardinal Bandung tampil gemilang menunjukkan taringnya. Cheung Ngan Yi yang turun di partai pertama, mengalahkan Vu Thi Trang dalam dua game saja, dengan 22-20 dan 21-13. Beranjak ke pertandingan berikutnya, Maretha Dea Giovani/Yulfira Barkah juga berhasil menyumbangkan poin kepada timnya. Mereka mengalahkan Jauza Fadhila Sugiarto/ Virni Putri dengan skor 21-18 dan 21-8.

Di partai ketiga, Hanna Ramadini akhirnya tampil sebagai penentu kemenangan, setelah mengalahkan Sri Fatmawati, 15-21, 21-16 dan 21-14. “Alhamdulillah, ini rezeki buat saya dan tim. Kekalahan saya di game pertama mungkin karena saya sedikit gugup. Tapi saya nggak mau kalah dan berusaha terus sampai batas kemampuan saya,” ujar Hanna Ramadini seperti dikutip dari bulutangkis.com.

Sukses menjadi juara dua kali berturut-turut, manajer tim PB Mutiara Cardinal Bandung, Umar Djaidi mengaku tak menyangka. Apalagi kemenangan kali ini diperoleh dengan skor 3-0 langsung. “Jujur saja, tiga partai pertama kita sudah sangat waspada. Kita harus bisa mencuri poin di partai pertama sampai ketiga. Tapi nyatanya kita bisa menang 3-0. Hasil ini benar-benar di luar dugaan. Hari ini membuktikan bahwa apa yang terjadi di lapangan sangat berbeda dengan statistik di atas kertas,” kata Umar.

Lebih jauh Umar mengatakan, sebagai tuan rumah dan menjadi satu-satunya wakil Jawa Barat merupakan kebanggaan tersendiri. Hal ini terkait pemenuhan harapan publik tuan rumah dengan gelar juara ini. Selain itu, juga mempersembahkan gelar juara untuk kepengurusan baru Pengprov PBSI Jawa Barat.

Posisi Tiga

Sementara itu untuk posisi ketiga beregu putri Djarum Superliga Badminton 2019 diraih PB Berkat Abadi. Klub yang bermarkas di Banjarmasin ini bertengger di posisi ketiga dengan mengalahkan Saishunkan Nihon Unisys Jepang dengan skor 3-2. Walau berhasil merebut posisi ketiga, laga tak mudah harus dilewati Berkat Abadi. Pasalnya PB Berkat Abadi Banjarmasin yang sudah unggul 2-0 disusul imbang menjadi 2-2.

“Puji Syukur kita sudah dikasih kesempatan untuk dapat juara tiga di kejuaraan ini. Memang kemenangan kita hari ini cukup dramatis. Sudah unggul 2-0, kemudian sama 2-2, akhirnya bisa menang di partai terakhir. Tapi inilah perjuangan yang sudah diperlihatkan dan diberikan anak-anak untuk Berkat Abadi. Semuanya sudah bertanding dan berjuang dengan maksimal. Inilah balas budi kita untuk pembina Berkat Abadi,” ujar Fran Kurniawan, manajer tim PB Berkat Abadi Banjarmasin.

Tak bisa dipungkiri, Fran mengaku jalannya pertandingan berlangsung di luar perhitungannya. Sebelumnya mereka menargetkan menang 3-0 langsung atas lawannya tersebut. Sayang partai ketiga yang menurunkan Silvi Wulandari, gagal diamankan PB Berkat Abadi Banjarmasin. Silvi kalah 5-21, 21-15 dan 17-21 dari Shiori Ebihara. “Target kita sebetulnya bisa menang di partai kesatu, dua dan tiga. Sayang, Silvi harus kalah. Tapi kita juga sudah siap untuk main hingga partai kelima. Karena kita memang cukup optimis bisa mengambil kemenangan di partai penentu,” ujar Fran.