PHNOM PENH (IndependensI.com) – Tim nasional Indonesia menjadi juara Piala AFF U-22 setelah mengalahkan Thailand 2-1 pada partai final di Stadion Nasional, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (26/2/2019). Dua gol dari Sani Rizki Fauzi dan Osvaldo Ardiles Haay mengantar Indonesia mengubur keunggulan yang sempat dimiliki Thailand melalui Saringkan Promsupa. Dari catatan yang ada, untuk kali kedua pelatih Indra Sjafri membawa Indonesia juara di tingkat AFF setelah menjuarai Piala AFF U-19 2013 silam.
Seperti dikutip dari Antara, selepas turun minum tim sepakbola Thailand masih mempertahankan strategi mereka mencari bola-bola mati hingga akhirnya Promsupa berhasil membawa Pasukan Gajah Putih unggul lewat tandukannya menyambut tendangan bebas pada menit ke-57. Namun keunggulan itu tak bertahan lama, lantaran dalam kesempatan serangan balasan pertama Sani melepaskan tendangan spekulasi dari luar kotak penalti yang sempat membentur pemain bertahan Thailand sebelum mengecoh Korraphat dan membuat skor menjadi imbang 1-1 pada menit ke-59.
Sukses menyamakan kedudukan, Indra berusaha menambah tenaga segar dengan memasukkan Todd Rivaldo Ferre menggantikan Gian Zola Nasrulloh Nugraha. Momentum positif bagi Indonesia berlanjut dan Osvaldo kemudian dilanggar di sisi kanan serangan. M. Luthfi yang menghadapi bola mengirimkan umpan lambung yang berhasil disundul Osvaldo untuk memperdaya kiper Thailand dan melesak ke sudut tiang jauh sekaligus membawa Indonesia berbalik unggul -1 pada menit ke-64.
Thailand kembali memperoleh kesempatan menyamakan kedudukan, namun tendangan bebas Jedsadakorn Kowngam masih berhasil dijinakkan Awan Setho. Kondisi tertinggal membuat Thailand memasukkan tiga penyerang Di tengah upaya Thailand menyamakan kedudukan dengan memasukkan tiga penyerang ke dalam lapangan, Indonesia justru berpeluang menambah keunggulan ketika umpan jauh Todd berhasil ditemui Osvaldo di tepi kotak penalti pada menit ke-86. Hanya saja Osvaldo kurang tenang ketika berhadapan satu lawan satu dengan Korraphat dan tendangannya mudah dimentahkan sang kiper.
Indonesia lantas berada dalam posisi kurang diuntungkan ketika Bagas Adi diganjar kartu merah langsung oleh wasit lantaran melakukan jegalan dua kaki terhadap pemain lawan pada menit ke-89. Beruntung lima menit masa injury time, Indonesia berhasil mempertahankan skor unggul 2-1 demi mengangkat trofi Piala AFF U-22 untuk pertama kalinya.
Indra Sjafri
Sementara itu Indra mengakui kemenangan ini justru memberikan kebaikan dalam situasi dan kondisi di Tanah Air saat ini. “Saya selalu memberikan kesejukan di tengah kepahitan,” kata Indra. Dia tentu memilih untuk tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai potongan komentarnya itu. Indra memilih bergabung dengan para pemain, staf pelatih serta ofisial Timnas U-22 untuk menjalani prosesi penyerahan piala.
Jika menilik pada kondisi sepak bola di Indonesia, topik yang paling banyak dibicarakan dalam beberapa bulan terakhir bukanlah mengenai kompetisi apalagi prestasi tetapi ramainya dugaan mafia pengaturan skor. Namun, keberhasilan Garuda Muda menjuarai Piala AFF U-22 seolah menjadi prestasi di tengah carut marut kondisi sepak bola nasional. Indra juga tentu merujuk pada capaiannya enam tahun silam, ketika berhasil menyudahi paceklik gelar dengan menjuarai Piala AFF U-19 2013.
Bonus dan Kemeriahan
Dari Jakarta diberitakan, timnas U-22 bakal ditunggu prosesi arak-arakan juara serta bonus yang siap diberikan senilai Rp2,1 miliar. Hal in disampaikan langsung Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. “Ada arak-arakan. Kami siapkan,” kata Imam seperti dikutip dari Antara. “Ada bonus juga kami siapkan. Kalau dihitung total bonus Rp2,1 miliar,” ujar dia menambahkan. Menurut Imam rencana mengenai pemberian bonus itu belum disampaikan kepada para pemain maupun staf Timnas U-22. Namun dirinya memastikan semua itu disiapkan sebagai wujud terima kasih atas perjuangan Marinus Wanewar dkk di Kamboja.
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pun mengapresiasi capaian tim sepak bola nasional U-22 sebagai juara Piala AFF 2019 karena dapat meredakan suasana politik nasional pada masa kampanye pemilihan legislatif dan pemilihan presiden pada April 2019. “Prestasi Timnas U-22 menjadi bukti bahwa olahraga dapat menyatukan bangsa sebagaimana ketika Asian Games 2018. Hasil juara yang diraih tim sepak bola Indonesia mampu mengurangi kegaduhan politik nasional,” ujar kata Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto.
Gatot mengatakan, gelar juara Piala AFF U-22 yang diraih tim sepak bola nasional Indonesia merupakan buah dari “tangan dingin” pelatih Indra Sjafri “Meskipun Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) masih dilanda keprihatinan atas kasus pengaturan skor, pelatih Indra Sjafri mampu membimbing para pemain Timnas U-22 agar tidak terpengaruh dengan kondisi di Tanah Air,” kata Gatot.
Kemenpora, lanjut Gatot, memuji langkah Indra Sjafri yang mampu menjaga pikiran dan mental para pemain agar tetap fokus pada permainan dan laga yang sedang diikuti di Kamboja. Gatot, yang mengaku selalu berkomunikasi dengan Indra Sjafri, menyatakan pelatih berdarah Minang itu memberikan jaminan para pemain Timnas U-22 tidak berpikir macam-macam selain pertandingan Piala AFF 2019.
“Kami berharap para pemain tim sepak bola, baik tim U-16, tim U-19, ataupun tim U-22 agar terus berprestasi hingga mereka menjadi para pemain senior atau elit. Prestasi para pemain senior seringkali antiklimaks setelah lepas dari tim-tim usia di bawahnya. Kondisi itu harus menjadi kajian oleh PSSI,” katanya.