Demokrat Bali Lega, Rocky Gerung Tampil Diskusi Tanpa Persekusi

Loading

BALI (Independensi.com) -Ketajaman intuisi dan bernyali kritis pastilah hanya dimiliki sebagian kecil orang sebagai bakat lahir atau keturunan. Segala ide, kritik dan pencerahan semata-mata ditujukan untuk membuka mata kita semua atas segala ketimpangan sosial, ekonomi, hukum, demokrasi, politik dan budaya di Indonesia saat ini dan itu sah-sah saja dilakukan oleh seorang Rocky Gerung (RG).

Hal ini diungkapkan oleh I Made Mudarta, Ketua DPD partai Demokrat Bali menanggapi tudingan beberapa pihak kepada RG yang dianggap hanya sebagai sirkus yang kerap bernarasi membawa bendera kubu 02.

“Semestinya apa yang diungkapkan RG menjadi lonceng notifikasi bagi kita semua untuk memperbaiki hal-hal yang dirasakan tidak sesuai dengan harapan masyarakat hampir 4,5 tahun belakangan ini seperti masalah sosial, ekonomi, hukum, demokrasi, politik dan budaya jika diperbandingkan dengan janji politik yang begitu dahsyat dan sukses menyihir puluhan juta rakyat indonesia dan berhasil menaikkan elektabilitas incumbent ketika masa kampanye tahun 2014,” terang Mudarta.

Bila dicermati, RG selalu bersikap kritis tentang berbagai peristiwa dan isue yang terjadi di negara yang kita cintai ini, dengan mengingatkan kepada kita semua akan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, walau dengan penggunaan bahasa yang terkadang dianggap oleh sebagian pihak kurang lazim, namun “Terbukti branding akal sehat ala RG mampu menerjemahkan serta dapat dipahami oleh publik dengan logika sederhana atas merosotnya segala macam aspek kehidupan seperti yang telah dicapai semasa SBY berkuasa (2004 – 2014),” tambahnya.

Seperti diketahui RG telah menjadi pembicara di acara Diskusi Relawan Prabowo-Sandi di Bali, Minggu (9/3/2019). “Yang Terpenting adalah bagaimana menyikapi perbedaan pendapat dan hal ini sudah dijamin oleh konstitusi UUD’45 dan terbukti Bali sudah menjalaninya dengan mempersilahkan RG menjadi pembicara diskusi dengan aman tanpa tekanan dan persekusi dari pihak manapun, ini menunjukkan kematangan demokrasi di Bali,” pungkasnya. (hidayat)