Perangkat Desa Dikumpulkan karena Jokowi Panik Elektabilitas Semakin Turun

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Suhud Alynudin menilai, acara Silaturahmi Nasional Pemerintah Desa Se-Indonesia merupakan bentuk kepanikan capres petahana Joko Widodo dalam mendongkrak elektabilitasnya yang semakin menurun. Terlebih, dalam acara itu ada penghargaan yang diberikan kepada Jokowi.

Diketahui, puluhan hingga ratusan ribu kepala desa dan perangkat desa bakal berkumpul di Gelora Bung Karno pada 30 Maret hingga 3 April. Mereka akan memberikan gelar Bapak Pembangunan Desa kepada Jokowi.

“Bagi kami hal itu memberi kesan pemerintahan Pak Jokowi panik dan kehabisan akal untuk mendorong elektabilitas. Elektabilitas yg semakin rendah membuat mereka lakukan segala cara mencegah kekalahan dalam Pemilu 2019,” katanya, seperti dilansir cnnindonesia.com, Selasa (19/3/2019).

Suhud menegaskan bahwa perangkat desa harus bersikap netral dan tidak boleh diseret ke ranah politik. Tugas utama perangkat desa, lanjutnya, adalah melayani masyarakat. Apabila dimobilisasi untuk kepentingan politik, maka akan ada benturan di masyarakat.  “Memobilisasi perangkat desa berpotensi membenturkan mereka dengan kelompok masyarakat yang berbeda sikap politik,” kata Suhud.

Suhud menilai akan ada dampak negatif ketika perangkat desa dimobilisasi untuk kepentingan politik. Menurutnya, itu bisa membuatkan harmonisasi masyarakat yang memiliki beragam pilihan politik. Kehidupan demokrasi, lanjutnya, menjadi tidak sehat.

“Hal ini juga dampak dari petahana yg tidak ada aturan cuti saat kampanye. Mereka bisa kapan saja lakukan mobilisasi masyarakat tanpa hambatan,” kata Suhud.

Untuk diketahui Badan Koordinasi Nasional Pembangunan, Pemerintahan, Pemberdayaan dan Kemasyarakatan Desa (Bakornas P3KD) bakal menghelat Silaturahmi Nasional Pemerintahan Desa Se-Indonesia. Acara sedianya bakal digelar di Gelora Bung Karno pada 30 Maret-3 April mendatang.

Ketua panitia acara Muhammad Asri Anas mengatakan pihaknya menargetkan peserta silaturahmi mencapai ratusan ribu perangkat desa seluruh Indonesia. “Target kita 80 sampai 100 ribu. Bisas jadi lebih. Tergantung. Ini kan mengundang dengan sadar ya. Bisa jadi lebih dari itu,” katanya, Selasa (19/3/2019).

Dalam acara yang sama, terdapat agenda pemberian penghargaan kepada Presiden Jokowi sebagai Bapak Pembangunan Desa. Asri mengklaim tidak ada yang spesial dan tidak berkaitan dengan Jokowi yang tengah menjadi peserta Pilpres 2019.

Dia juga mengatakan gelar yang akan diberikan kepada Jokowi adalah hasil rekomendasi seluruh asosiasi perangkat desa pada 2018 lalu. Karenanya, pemberian gelar dalam acara Silaturahmi Nasional hanya bersifat seremonial saja.