Jaksa Agung HM Prasetyo meletakan batu pertama pembangunan gedung kantor Pusat Pemulihan Aset (PPA) Kejaksaan Agung

Jaksa Agung: Jangan Lalaikan Keselamatan dalam Pembangunan Gedung PPA Kejagung

Loading

Jakarta (Independensi.com)
Jaksa Agung HM Prasetyo mengingatkan pembangunan gedung kantor Pusat Pemulihan Aset (PPA) Kejaksaan Agung oleh kontraktor PT Totalindo Eka Persada jangan sampai melalaikan keselamatan dan kenyamanan lingkungan di sekitarnya.
“Saya minta dalam pembangunannya jangan melalaikan keselamatan dan kenyamanan lingkungan termasuk kegiatan belajar mengajar di SMAN 70 Bulungan yang persis berada disamping proyek,” kata Prasetyo saat meletakan batu pertama pembangunan gedung kantor PPA Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (2/4/2019).
Dia pun mengharapkan pembangunan gedung kantor PPA dapat tepat waktu, tepat mutu dan tepat sasaran. Apalagi, kata Prasetyo, penambahan sarana dan prasarana bagi Kejaksaan Agung melalui perjuangan panjang dimana pembangunan gedung PPA dilaksanakan di tengah moratorium pembangunan oleh pemerintah pusat.
Oleh karena itu, tuturnya, penambahan sarana dan prasarana tersebut adalah bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah kepada institusi Kejaksaan. “Kita patut bersyukur atas prioritas yang telah diberikan,” kata Prasetyo dalam acara dihadiri Wakil Jaksa Agung Arminsyah dan para Jaksa Agung Muda.
Dia menyebutkan perencanaan pembangunan gedung PPA berawal dari kebutuhan korps Adhyaksa terkait sarana penunjang institusi kejaksaan. “Nanti gedung ini akan digunakan PPA dan bidang lainnya,” katanya seraya meminta jajarannya mendukung pembangunan gedung PPA dengan tidak mengganggu proses pembangunannya.
Sementara itu Kepala Biro Perlengkapan pada JAM Pidum Didik Istiyanta mengatakan gedung PPA dibangun 12 lantai dengan dua lantai basement dan sepuluh lantai ke atas.
Adapun anggaran pembangunan gedung PPA di atas lahan seluas 12 ribu meter yaitu sebesar Rp90 miliar berasal dari APBN. Rencananya pembangunan akan selesai pada Desember 2019. “Tadi Direktur Utama PT Totalindo Bangun Persada menargetkan selesai September 2019,” ujarnya.(MUJ)