SURABAYA (Independensi.com) Kementerian Perhubungan Cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melakukan serah terima hibah 32 kapal pelayaran rakyat tahun anggaran 2018 kepada pemerintah daerah, di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Senin (15 /4).
Serah terima hibah dilakukan oleh Dirjen Perhubungan Laut R Agus H Purnomo kepada 9 kepala daerah yaitu Propinsi Lampung, Kota Bengkulu, Kota Bima, Kota Pariaman, Kabupaten Kampar, Kabupaten Pesiair Barat Lampung, Kabupaten Kayong Utara, Kabupaten Mesuji dan Kabupaten Mamuju. Turut menyaksikan penandatanganan serah terima hibah Menteri Perhubungan Budi Karya Umadi.
Agus Purnomo dalam laporannya menyampaikan, pada tahun anggaran 2017 Ditjen Hubla membangun 24 kapal pelra yang penyerahannya dilakukan pada tahun 2018 lalu.
Untuk tahun anggaran 2018 telah dibangun sebanyak 94 kapal Pelra dengan anggaran Rp 216 miliar yang bersumber dari APBN. “Hari ini kita saksikan bersama penyerahan 46 kapal yang secara simbolik diserahkan 12 kapal pelra berukuran 35 GT,” kata Agus. Adapun 48 kapal sisanya juga sudah selesai dibangun yang penyerahannya akan dilakukan dalam waktu dekat.
Agus Purnomo juga menjelaskan bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar masih tetap membutuhkan pelayaran rakyat, sebagai salah satu moda transportasi penghubung antar pulau.
Oleh karenanya, pembangunan konektivitas menjadi salah satu program prioritas Kementerian Perhubungan, di mana Pemerintah terus mereformasi dan membangun kapal pelra, demi membangun daerah di pingiran dengan konektivitas.
Pelaksanaan hibah Pelra kepada Pemerintah Daerah, merupakan wujud kepedulian Pemerintah dalam meningkatkan usaha ekonomi pelayaran rakyat, baik untuk galangan tradisional maupun masyarakat lokal, sekaligus meningkatkan peran serta Pemda, dalam pelayanan transportasi angkutan laut bagi masyarakat lokal di wilayahnya, baik untuk angkutan penumpang, barang maupun wisata.
Kapal pelra yang dibangun di empat yaitu PT Avenir, PT Constrine Jaya Grup, PT Empat Sekawan Marine, PT Trisetia Cipta Persada dilengkapi dengan fasilitas peralatan keselamatan yang cukup modern dan lengkap, seperti perlengkapan keselamatan life jacket, perlengkapan pencegahan kebakaran, perlengkapan navigasi, radio komunikasi dan pencegahan pencemaran, serta tetap memperhatikan aspek kenyamanan penumpang.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, kapal-kapal pelra ini dapat memberikan manfaat besar bagi kelancaran arus barang maupun penumpang di wilayah masing-masing.
Selain kapal pelra Kemenhub juga memberikan program vokasi bagi para pelaut pelayaran rakyat. Pemberian pelatihan gratis ini dilakukan agar, para pelaut pelayaran rakyat tersebut memiliki kompetensi yang lebih baik,serta lebih mengerti tentang aspek keselamatan pelayaran.
Pemerintah akan terus menggulirkan program pembangunan kapal pelra, karena masih banyak daerah yang membutuhkan, serta banyaknya pelabuhan yang tidak bisa melayani kapal besar.
Untuk itu, Kemenhub akan tetap menganggarkan untuk pembangunan kapal pelra di tahun mendatang, yang nantinya akan dihibahkan kembali kepada Pemda.
“Dengan demikian akan semakin banyak kapal yang dapat melayani masyarakat, khususnya mereka yang berada di wilayah terdepan, terluar, terpencil dan perbatasan,” kata Menhub.
Sementara itu Bupati Kayong Utara Citra Duani menyatakan rasa sukur atas pemberian satu unit kapan untuk kabupaten yang dipimpinnya. Ia berjanji akan memanfaatka kapal pelra hibah ini untuk kepentingan masyarakatnya.
Dalam kesempatan tersebut Citra jhga berharap Kemenhub dapat membangun sarana infrastruktur seperti pelabuhan sehingga kapal-kapal besar bisa sandar dan beraktifitas membahwa hasil laut yang berlimpah.
Selama ini hasil laut seperti ikan banyak dikirim ke Bitung. Jika ada dermaga yang isa disandari kapal-kapal besar, hasil tangkapan dapat di ekspor ke Hongkong, Philipina dan Malaysia (hpr)