Jakarta (Independensi.com)
Organisasi advokat KAI (Kongres Advokat Indonesia) menginginkam peran advokat di dunia penegak hukum ke depan harus semakin nyata. Karena kesan belakangan ini yang menonjol dunia advokat hanya sibuk mengurus pendidikan khusus profesi advokat (PKPA) dan ujian bagi para calon-calon advokat.
“Padahal pada zaman dahulu tokoh-tokoh advokat seperti di era Ikadin menjadi news maker berbagai permasalahan-permasalahan hukum,” kata Vice President KAI Erman Umar kepada Independensi.com, Jumat (19/4/2019) malam disela-sela Kongres Nasional ke-III KAI di Hotel Mega Anggrek, Jakarta.
Erman mengakui sekarang ini jarang sekali melihat tokoh-tokoh advokat jadi news maker. “Saya juga tak tahu kenapa. Apa karena kesibukan mengurus PKPA dan ujian jadi lupa dengn peran dia.”
Disebutkannya peran advokat yang kini diakui sebagai salah satu penegak hukum antara lain harus memandu proses penegakan hukum dan memandu pembaharuan hukum juga. “Jadi seperti di DPR itu harusnya dipelototin juga oleh para advokat mengenai rancangan undang-undang, untuk bagaimana berjalannya negara hukum,” kata Erman.
“Itulah juga yang kita harapkan dan sesuai tema kongres kali ini yaitu melakukan revitalisasi peran advokat Indonesia dalam penegakan hukum dan pembaharuan hukum nasional,” kata kandidat Presiden KAI dalam Kongres Nasional ke III KAI ini.
Sementara Sekjen KAI Aprillianto Supalyanto mengatakan agenda kongres antara lain mendengar laporan pertanggungjawaban pengurus lama, penyempurnaan AD/ART dan memilih Presiden KAI priode 2019-2024 karena pengurus lama priode 2014-2019 sudah berakhir.
Dia menyebutkan setidaknya ada lima kandidat akan maju dalam pemilihan Presiden KAI dalam kongres yang dihadiri 25 perwakilan DPD KAI se Indonesia.
Ke lima kandidat yaitu Erman Umar, Nudirman Munir, Toni Sastra, Antoni dan Area Rifaldi.(MUJ)