Adi Syarifuddin, Ketua DKR Kabupaten Bogor. (Ist)

PSBB Kabupaten Bogor: Pabrik Masih Beroperasi, Bansos Belum Turun, Warga Mulai Resah

Loading

BOGOR (Independensi.com) – Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Bogor dapat langsung dilihat oleh masyarakat lewat checkpoint di jalan-jalan utama di Kabupaten Bogor. Namun anehnya, semua pabrik di Kecamatan Gunung Putri, Kecamatan Cibinong, dan Kecamantan Citereup masih buka.

“Gak ada perubahan sebulum dan sesudah PSBB. Para pekerja tetap wajib pergi kerja. Pergi rame pulang juga rame,” Hal ini dilaporkan oleh Ketua Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kabupaten Bogor, Adi Syarifuddin kepada pers, Kamis (16/4).

Padahal menurutnya, kecamatan diatas termasuk daerah merah yang menjadi prioritas PSBB di Kabupaten Bogor. Sebelumnya Bupati Kabupaten Bogor menegaskan bahwa pelaksaan PSBB di Kabupaten Bogor hanya akan diberlakukan di 13 Kecamatan yang masuk zona merah kasus virus Corona yaitu Gunung Putri, Cibinong, Bojonggede, Cileungsi, Ciampea , Parung Panjang Kemang, Ciomas, Jonggol, Citeureup, Ciseeng, Ciawi, dan Babakanmadang

Ia mengingatkan bahwa PSBB bertujuan untuk mengurangi jumlah warga yang melakukan perjalanan, agar disiplin tetap tinggal di rumah saja untuk menekan penyebaran dan penularan wabah Corona di Kabupaten Bogor.

“Namun warga mengeluhkan belum adanya bantuan sosial seperti yang dijanjikan pemerintah di berbagai media,” ujarnya.

Belum Ada Bansos

Padahal menurutnya sebelum PSBB, sudah sebulan warga tertib tinggal di rumah. Hal ini semakin berat bagi keluarga pekerja harian lepas, dan keluarga pedagang kecil.

“Pemasukan tidak ada dan bahan makanan menipis bikin warga gelisah tidak tahu apa yang harus dilakukan. Berdagang sekarang sudah dilarang. Yang katanya bantuan dari pemerintah belum ada juga yang terima,” ujarnya.

Ia juga melaporkan ketiadaan dapur umum seperti yang diumumkan di berbagai televisi oleh Presiden Jokowi dan Kepala Gugus Tugas Doni Monardo.

“Gak ada tuh. Tidak ada laporan sudah ada dapur umum. Warga tahunya dilarang keluar rumah saja,” ujarnya.

DKR Kabupaten Bogor menurutnya tentu saja harus mendukung PSBB yang dilaksanakan oleh pemerintah saat ini, karena wabah Corona mudah menyebar di Kabupaten Bogor yang merupakan jalur perlintasan dari Jakarta ke Jawa Barat. Sudah sebulan DKR Kabupaten Bogor sudah mendisiplinkan masyarakat agar memakai memasang jarak perorangan, memakai masker dan tidak keluar rumah.

“Satgas-satgas RT Siaga bertugas memastikan pemeriksaan bagi pendatang. Menkoordinasikan masyarakat yang sakit dengan puskesmas dan rumah-rumah sakit terdekat. Masalahnya sekarang masyarakat yang tinggal dirumah mulai kesulitan bahan makanan,” jelasnya.

Ia berharap Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat segera memastikan bantuan sosial yang segera bisa sampai pada masyarakat yang membutuhkan karena tidak bekerja dan tinggal di rumah sejak 13 April lalu. Bantuan Sosial itu penting menurutnya, terutama pada warga 13 kecamatan yang diprioritaskan pelaksanaan PSBB.

“Laporan dari DKR di Kecamatan Cibinong, Bojong Gede, Cileungsih, Citeureup, Ciawi dan Gunung Putri,– belum ada bantuan sama sekali sampai siang ini dan tidak ada dapur umum. Kami juga tidak tahu jalan keluarnya. Ini jangan sampai terlambat,” tegasnya.

One comment

  1. Saya warga yg pe nghasilan harian mengharapkan bansos tolong di bantu yah mks ……..

Comments are closed.