Bendungan Gondang Siap Airi Irigasi 4.680 Hektare di Karanganyar dan Sragen

Loading

KARANGANYAR (IndependensI.com)  – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Gondang di Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (2/5/2019). Peresmian diikuti oleh penutupan saluran pengelak yang akan membendung aliran Sungai Garuda oleh Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Ibu Kartika Basuki Hadimuljono, dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen.

“Hari ini kita menyaksikan Bendungan Gondang telah selesai dan kita tutup saluran pengelaknya sehingga akan di mulai penggenangan. Semoga Bendungan Gondang bisa bermanfaat mengairi sawah, pembangkit listrik, air baku, dan kedepan sangat bagus untuk destinasi wisata. Semoga ini memberikan dampak ekonomi yang baik bagi Kabupaten Karanganyar dan sekitarnya. Dengan mengucap bismillahirahmannirrahim dengan rahmat Tuhan YME Bendungan Gondang pagi hari ini saya nyatakan diresmikan,” kata Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi mengatakan Indonesia masih membutuhkan pembangunan bendungan baru. “Saat ini sudah ada 231 bendungan dan kalau ditambah 49 bendungan baru yang kita bangun 2015-2019 baru memenuhi 20 persen kebutuhan irigasi yang ada sehingga jumlah bendungan perlu dikebut lagi sehingga presentase nya lebih besar,” jelas Presiden Jokowi.

Beroperasinya Bendungan Gondang akan mengairi sawah seluas 4.680 hektare di Kabupaten Karanganyar dan Sragen secara lebih kontinu sehingga meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 200 menjadi 270 per tahun. Dengan demikian produksi beras di Provinsi Jawa Tengah akan naik sehingga turut mendukung ketahanan pangan nasional.

Selain Bendungan Gondang, 7 bendungan lain yang dibangun Kementerian PUPR di Jawa Tengah yaitu Bendungan Logung (Kudus), Pidekso (Wonogiri) Bener (Purworejo), Jlantah (Karanganyar), Randugunting (Blora), Matenggeng (cilacap) dan Jragung (Demak).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dalam kurun waktu 2015-2019, Pemerintah menargetkan pembangunan 65 bendungan yang terdiri dari 49 bendungan baru dan 16 bendungan lanjutan. Bendungan Gondang yang dibangun Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, Ditjen Sumber Daya Air memiliki kapasitas tampung 9,15 juta meter kubik dan luas areal genangan 36,10 hektare.

“Diharapkan pada bulan Oktober 2019 sudah bisa dialirkan ke sawah-sawah irigasi di Kabupaten Karanganyar dan Sragen karena curah hujan disini cukup besar sehingga diharapkan dapat cepat terisi,” jelas Menteri Basuki.

Selain sebagai irigasi, manfaat lainnya adalah menjadi sumber air baku bagi Kabupaten Karanganyar dan Sragen masing-masing sebesar 100 liter/detik, mereduksi debit banjir sebesar 639,2 m3/detik dan menghasilkan listrik sebesar 0,33 MW, konservasi air (groundwater recharge), destinasi wisata, dan sebagai kawasan konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Garuda.

Pembangunan Bendungan Gondang telah diinisiasi sejak tahun 2014 dengan anggaran Rp 762 miliar dengan kontraktor PT Waskita Karya. Adapun tipe bendungan berupa urugan random zona inti tegak, dengan panjang bendungan 604 meter, tinggi bendungan 71 meter, serta lebar puncak bendungan 71 meter.

Sementara untuk pembangunan Bendungan Jlantah yang juga berada di Kabupaten Karanganyar, Menteri Basuki mengatakan kapasitas bendungan 9 juta meter kubik khususnya untuk menambah air irigasi bagi sekitar 4.900 hektare sawah produktif.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo berkesempatan untuk meninjau Pohon Durian Matahari yang ditanam oleh Ibu Iriana Joko Widodo di area sabuk hijau seluas 20 hektare di Bendungan Gondang. Pohon Durian yang ditanam merupakan bagian dari 300 bibit yang ditanam oleh Ibu Iriana Joko Widodo, Ibu Mufidah Jusuf Kalla dan Ibu Kartika Basuki bersama anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE KK) pada 21 Februari 2017 lalu. Saat ini pohon tersebut tumbuh mencapai ketinggian sekitar 4-5 meter.

Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Bupati Karanganyar Juliyatmono, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, dan Direktur Operasional III PT. Waskita Karya Ferry Hendriyanto.

Sementara mendampingi Menteri Basuki adalah Dirjen Sumber Daya Air Hari Suprayogi, Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Investasi M. Zainal Fatah, Kepala Pusat Bendungan Ditjen SDA Ni Made Sumiarsih, Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur SDA Arvi Argyantoro, Kepala BBWS Bengawan Solo Charisal Manu, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.