JAKARTA (IndependensI.com) – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan tugas Kementerian PUPR ke depan akan semakin besar. Tugas tersebut merupakan amanat sekaligus kepercayaan yang diberikan negara kepada Kementerian PUPR untuk dilaksanakan. Pada tahun 2019, Kementerian PUPR mendapatkan tugas tambahan untuk membangun sekolah, sarana olah raga dan pasar.
“Kementerian PUPR juga akan terlibat dalam proses pemindahan Ibukota negara. Oleh karenanya generasi muda PUPR harus mengetahui tugas dan tanggung jawabnya agar dapat melaksanakan amanat yang diberikan negara dengan baik. Salah satunya untuk gemar membaca,” kata Menteri Basuki pada acara Bedah Buku dengan judul “Infrastruktur Meningkatkan Daya Saing” karya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang diselenggarakan di Auditorium Kementerian PUPR, Jumat (10/5).
Acara tersebut dihadiri oleh para para Pejabat TInggi Madya, Pratama dan sekitar 200 orang generasi muda PUPR yakni PNS formasi tahun 2017 dan CPNS tahun 2018.
Menteri Basuki mengatakan buku tersebut merupakan sebuah laporan kinerja Kementerian PUPR tahun 2017 yang ditulis dengan bahasa populer. Buku ini merupakan sebuah narasi akan kiprah pembangunan infrastruktur pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan mengupas pembangunan infrastruktur dari berbagai sisi. Buku ini memperlihatkan bagaimana pembangunan infrastruktur dapat diarahkan untuk meningkatkan daya saing bangsa.
Secara sistematis dan gamblang juga diceritakan mengenai peran penting infrastruktur dalam pembangunan nasional di berbagai sektor. Tidak hanya sekedar paradigma dan strategi tapi juga bagaimana implementasinya untuk mewujudkan hasil-hasil pembangunan yang konkret.
Sebanyak 10 PNS formasi 2017 diberikan kesempatan untuk memberikan pendapatnya atas buku tersebut. “Semula akan ada para pakar sebagai pembahas, tapi saya kira tidak perlu karena kita sudah punya pakar-pakar muda,” ujar Menteri Basuki.
Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja selaku Ketua Panitia mengatakan penyelenggaraan bedah buku ini bertujuan untuk mensosialisasikan manfaat dari infrastruktur PUPR, mengkampayekan budaya membaca dan secara khusus mempromosikan Perpustakaan Kementerian PUPR.
Menurut data dari UNESCO tahun 2016, indeks buta aksara Indonesia adalah 84.42%, yang artinya 84.42% dari populasi Indonesia telah dapat membaca. Namun tidak sama halnya dengan indeks minat baca. Menurut data dari Central Connecticut State University tahun 2016, Indonesia menduduki peringkat 60 dari 200 negara sampel yang diambil secara acak. Hanya satu peringkat saja di atas Negara Botswana di Afrika.
“Dari data ini, kita dapat menyimpulkan bahwa kita perlu tindakan yang lebih aktif dan nyata untuk membawa bangsa ini agar menjadi lebih terliterasi,” ujar Endra.
Hana Hamidah Sahid, CPNS 2018 mengatakan bedah buku ini sangat menarik, terutama bagi saya yang latar belakang pendidikan non teknik. Apalagi setelah mendengar penjelasan teman-teman PNS yang menjadi pembahas mengatakan bahwa buku ini ditulis dengan bahasa santai. Buku ini akan sangat bermanfaat dan bisa dijadikan “buku saku” bagi orang PU.
Di samping bedah buku, dalam acara ini juga dilakukan peluncuran buku Profil Keterbukaan Informasi Publik : Memantapkan, Pondasi, Memacu Kinerja sebagai komitmen Kementerian PUPR terhadap amanat UU No. 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.
Buku ini memuat capaian kinerja Kementerian PUPR dalam mengelola informasi publik. Beragam kegiatan terangkum dalam buku ini Begitu pula data seputar output dari pelayanan dan pengelolaan informasi public di lingkungan Kementerian PUPR sepanjang tahun 2018.