Pada mudik lebaran 2019, di lintasan Ketapang Gilimanuk akan dioperasikan 32 kapal dari 56 kapal yang ada dengan jumlah 576 trip, yang dioperasikan dari 7 dermaga.

Dirjen Hubdat Cek Kesiapan Pelabuhan Ketapang Jelang Mudik Lebaran

Loading

BANYUWANGI (Independensi.com) – Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengecek kesiapan pelabuhan penyeberangan Ketapang Gilimanuk yang dikelola PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dalam rangka oersiapan angkutan lebaran 1440 H (2019).

Dalam kunjungannya, Dirjen Budi yang didampingi Direktur TSDP Ditjen Hubdat Chandra Irawwn, Direktur Angkutan Jalan Ahmad Yani dan Direktur Sarana Transportasi Jalan Sigit Irfansyah melakukan rapat koordinasi dengan Kapolres Banyuwangi AKP Taufik Herdiansyah Zeinardi, GM ASDP Indonesia Ferry cabang Ketapang-Gilimanuk Fahmi Alweni, dan Kepala Syahbandar Banyuwangi Letkol Mar Agus Winartono di ruang rapat Kantor ASDP Indonesia Ferry cabang Ketapang, Minggu (26/5).

Fahmi Alweni memaparkan pada mudik lebaran 2019, di lintasan Ketapang Gilimanuk akan dioperasikan 32 kapal dari 56 kapal yang ada dengan jumlah 576 trip, yang dioperasikan dari 7 dermaga.

Penumpang dan roda dua diperkirakan akan mengalami kenaikan sekitar 5% sedangkan kenaikan kendaraan roda empat diperkirakan sekitar 2%. Diprediksi pada puncak mudik jumlah penumpang yang nyeberang sebanyak 84.191 penumpang yang dilayani 32 kapal per hari.

Dirjen Budi mengingatkan, dalam pengaturan dweling time kapal baik dari pelabuhan Ketapang maupun pelabuhan Gilimanuk harus sama. Jangan di satu pelabuhan lebih cepat sedangkan di pelabuhan lain lebih lambat. “Nanti bisa terjadi penumpukan kapal dipelabuhan lain dan terjadi kekosongan di pelabuhan lainnya,” kata Budi.

Kapolres Banyuwangi AKBP Taufik mengatakan, pengamanan dengan sandi Ketupat Semeru 2019 akan dilakukan mulai 29 Mei aampai 10 Juni. Namun bisa diperpanjang hingga 16 Juni 2019.

Untuk pengamanan disiapkan 24 Pos Pengamanan dan Pos Pelayanan. Pengamanan di pelabuhan Ketapang akan di backup oleh Brimob dari Polda Jatim. “Untuk mengawasi pergerakan dari udara kami akan operasikan drone setiap 2 hingga 3 jam sekali,” jelaa Taufik.

Dirjen Budi mengingatkan, petugas ASDP maupun kepolisian harus ditempatkan di titik-titik penumpukan pemudik untuk mengatur pergerakannya sekaligus memberikan pelayanan bilamana sewaktu–waktu dibutuhkan.

Dengan moto Mudik Bareng Asyik Lancar, Budi berharap pihak ASDP memberikan layanan yang makaimal sehingga pemudik sepeda motor tetap merasa asyik dan nyaman ditengah kemacetan. Syukur-syukur pihak ASDP mau menyiapkan hiburan orgen tunggal. (hpr)