JAKARTA (IndependensI.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya memulihkan akses jalan penghubung yang sempat terputus akibat banjir di Sulawesi Tenggara. Pada Senin (17/6), akses jalan dari Kabupaten Konawe Utara (Konut) di Sulawesi Tenggara (Sultra) menuju Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) sudah bisa kembali dilalui setelah perbaikan sementara Jembatan Asera yang berada di Kecamatan Asera Konut, selesai dikerjakan oleh Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XXI Kendari, Sulawesi Tenggara.
Kepala BPJN XXI Kendari Yohanis Tulak Todingrara mengatakan perbaikan dilakukan dengan memasang Jembatan Bailey sepanjang 30 meter. Kapasitas beban maksimal jembatan bailey tersebut yakni 8 ton dan kini bisa dilewati 4 kendaraan roda empat satu arah secara bergantian.
Jembatan lainnya yang sudah diperbaiki yakni Jembatan Rahabangga di Desa Uepai, Kabupaten Konawe. Sebelumnya banjir mengakibatkan tergerusnya oprit Jembatan Rahabangga mengakibatkan terputusnya jalur lalu lintas antara Kabupaten Konawe dan Kabupaten Kolaka Timur (Jalan Trans Sulawesi Tenggara menuju Sulawesi Selatan).
Jembatan lainnya yang tengah ditangani yakni Jembatan Woimendaa sepanjang 50,2 meter di Kabupaten Kolaka yang merupakan bagian dari Jalan Trans Sulawesi menuju Sulawesi Selatan. Oprit dan abutment Jembatan Woimendaa tergerus debris banjir dan sejak tanggal 11 Juni 2019 sudah didatangkan alat berat untuk menimbun oprit dan juga dilakukan perbaikan abutment.
Kementerian PUPR juga telah melakukan mobilisasi rangka Jembatan Bailey yang ada gudang peralatan di Citeureup, Bogor untuk dikirimkan ke Sultra. Sementara untuk Jembatan Baeni II di ruas Wawatobi (Bts. Unaaha)-Pohara yang sebelumnya tidak bisa dilalui akibat genangan air, kini sudah mulai surut dan sudah bisa dilalui kendaraan.
Selain itu dilakukan penimbunan turap dari batang pohon Kelapa yang telah terpasang menggunakan Tasirtu untuk melindungi oprit Jembatan Woimendaa dan normalisasi daerah aliran sungai dengan pembersihan delta (endapan) dan bangunan bekas abutmen jembatan lama.
Perbaikan jalan yang rusak maupun yang tertutup longor juga dilakukan BPJN XXI Kendari dengan menggunakan alat berat dan truk diantaranya pada ruas jalan Asera-Andowia (KM 120), Rate-rate ke Kolaka di KM 122.
“Masih tersisa beberapa titik/ lokasi ruas jalan yang masih tergenang air baik di Ruas Kendari – Bts Sulteng (2 titik banjir banjir). Kendaraan yang melintas termasuk mobil masih pakai rakit/ pincara. Kemudian di Ruas Kendari – Kolaka, khusus ada sekitar 3 titik banjir / genangan. Tetapi kedua ruas utama ini sudah fungsional, saat ini tim Balai PJN XXI Kendari tetap melanjutkan pekerjaan tanggap darurat, pembersihan longsoran dan endapan, inventarisasi kerusakan dampak Bencana Banjir,” kata Yohanis Tulak Todingrara.