JAKARTA (IndependensI.com) – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mulai merasa was-was lantaran defisit anggaran terus tergerus. Apalagi dirinya mengaku belum mengetahui secara pasti mengenai arah perekonomian. Seperti kita ketahui, defisit anggaran hingga akhir Mei 2019 tercatat Rp 127,5 triliun. Angka itu lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 93,5 triliun.
“Sampai Mei, defisit tidak mengikuti arah, agak sedikit meningkat. Ini lah yang kami harus lihat tanda-tanda ekonomi apakah menguat atau apa ada tanda-tanda pelemahan,” kata Sri Mulyani saat konferensi Pers APBN KiTa, Jakarta, Jumat (21/6/2019).
Defisit anggaran dikarenakan realisasi pendapatan negara lebih rendah dibandingkan dengan belanja negara. Hingga akhir Mei 2019, realisasi pendapatan negara Rp 728,4 triliun, sedangkan belanja negara Rp 855,9 triliun. Dengan begitu defisit anggaran sebesar Rp 127,5 triliun atau 0,79% dari produk domestik bruto (PDB).
Dia pun menyadari, tren pendapatan negara cenderung melemah. Terutama pada penerimaan pajak. Realisasi per akhir Mei 2019 terjadi pelemahan yang cukup drastis.
Dari realisasi Rp 728,4 triliun, penerimaan pajak termasuk PPh mencapai Rp 496,6 triliun. Angka ini hanya tumbuh 2,43% atau jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 14,2%. “Dari sisi pendapatan negara terlihat tren melemah,” katanya. (dan)