LONDON (IndependensI.com) – Juara delapan kali grand slam Wimbledon, Roger Federer nyaris menemui kekalahan sebelum akhirnya melaju ke babak kedua setelah menghentikan perlawanan sengit petenis debutan Afsel, Lloyd Harris 3-6, 6-1, 6-2, 6-2. Sedangkan di kelompok putri, Ashleigh Barty dan juara bertahan Angelique Kerber melaju ke babak kedua.
Federer mengakui Harris sempat membuat dirinya kewalahan untuk menyiasati tempo permainan. Perlu kesabaran dan kecepatan untuk mengamankan pola serangan lawan. Kemudian persoalan muncul, betis Federer mengalami masalah hingga membuat tempo permainan dan serangannya menurun. “Dari awal saya tampil tidak maksimal. Kaki ini serasa membeku dan arah bola tidak akurat,” ujar Federer. “Pukulan Harris begitu keras dan akurat. Ini sempat membuat saya hilang konsentrasi di awal,” imbuhnya.
Sementara itu, lawan sepadan Federer yakni Rafael Nadal dipastikan menemui petenis Australia, Nick Kyrgios yang sebelumnya menumbngkan petenis asal Inggris, Jordan Thompsom 7-6 (7/4), 3-6, 7-6 (12/10), 0-6, 6-1. Kyrgios pernah mengandaskan Nadal saat dirinya berperingkat 144 ATP dan mendapat wildcard bermain di Wimbledon 2014. Saat mengalahkan Jordan, petenis temperamen ini bermain apik dengan menuai 23 ace serta 63 winner.
Kekecewaan menghinggapi runner-up dua kali French Open asal Austria, Dominic Thiem. Dia tampaknya agak canggung untuk bermain di lapangan rumput dan akhirnya mengakui keunggulan petenis veteran AS Sam Querrey 6-7 (4/7), 7-6 (7/1), 6-3, 6-0. Dari catatan yang ada, Querrey yang memiliki kepiawaian dalam menciptakan pukulan voli mematikan itu, pernah menjadi semifinalis di Wimbledon pada 2017.
Dari kelompok putri, Barty mengandaskan harapan kemenangan petenis China, Zheng Saisai 6-4, 6-2. Kemudian Kerber menghentikan perlawanan unggulan empat Jerman, Tatjana Maria 6-4, 6-3. “Bagi saya, bermain di babak awal adalah yang tersulit dalam setiap turnamen. Perlu waktu untuk beradaptasi,” imbuhnya. Barty punya catatan bagus yakni menyamakan rekor Serena Williams pada 2015 yang berhasil menyandingkan gelar French Open dan Wimbledon dalam musim yang sama.