MAJALENGKA (IndependensI.com) – Memasuki masa jabatan ke-2 Pemerintahan Presiden Joko Widodo, Dewan Syuro DPP PKB, KH. Maman Imanulhaq menentukan pentingnya Presiden Jokowi melakukan perubahan yang lebih terarah dan mendasar dalam persiapan Kabinetnya.
“Janji Presiden Jokowi adalah menuntaskan program infrastruktur dari periode sebelumnya dan mencanangkan gerakan perbaikan Sumber Daya Manusia (SDM). Ini penting dikawal oleh kabinet yang memiliki kualitas dalam perjuangan, kerja organisasi yang efektif, sekaligus memiliki keberanian untuk melakukan terobosan-terobosan yang inovatif, ”kata Maman.
Menurut Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) pada Pilpres 2019, Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf mendatang memiliki tantangan yang besar sekaligus menarik. Tantangan besar karena perubahan kehidupan masyarakat kompleks dan cepat. Menarik karena Indonesia memiliki basis demografi produktif yang dapat dikelola dengan baik akan menghasilkan banyak manfaat di masyarakat.
“Setiap menteri mesti memberikan visi dengan mengambil misi sebagai dasar tindakan untuk menghasilkan tujuan. “Jadi jadi menteri jangan asal-asalan karena rakyat menunggu hasil konkret di setiap bidang,” jelasnya di Majalengka, Sabtu (20/7)
Sebagai tokoh yang menonjol dalam koalisi periode pertama pemerintahan Jokowi, ulama yang dikenal moderat dan peduli dunia pendidikan ini penting untuk mendorong Jokowi menemukan arah agar kapal pemerintah selama periode 2019-2024 yang akan datang dengan membawa segudang prestasi.
“Momentum tidak akan terulang. Kesempatan tidak boleh disia-siakan. Amanat rakyat harus dijalankan dengan kesungguhan pengkhidmatan yang tinggi, ”terangnya.
Ditempatkan tentang peluang masuk Kabinet, Kang Maman diserahkan sepenuhnya pada Presiden Jokowi karena hal ini merupakan wewenang sang Presiden. Ketika dirinya sendiri datang ke Kabinetnya juga akan merasa kaget karena telah lama menyatu dengan kerja Presiden dalam mitra koalisi dan juga telah banyak memikirkan jalan pikiran sang Presiden.
“Dalam politik pemilihan itu amanah. Kesiapan kita menerima tujuan yang dibarengi dengan tujuan yang jelas, target yang jelas dan kinerja yang cakap. Jabatan tidak boleh digunakan untuk main-main karena menyangkut urusan rakyat, ”jelasnya. (Chs)