Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi didampingi Dirut PDAM Tirta Bhagasasi Usep Rahman Salim saat meninjau IPA PDAM Cabang Rawa Tembaga yang akan terkena proyek tol Becakayu. (foto:jonder sihotang)

Wali Kota Bekasi: Pembangunan Tol Becakayu Jangan Ganggu Pelayanan PDAM

Loading

BEKASI (IndependensI.com)- Dalam pembangunan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang menghubungkan Jakarta Timur dengan Kota Bekasi, jangan sampai mengganggu pelayanan air bersih terhadap warga pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi.

Pembangunan tol layang Becakayu adalah program strategis nasional. Maka kita akan dukung.  Tapi karena pembangunan tiang penyangga tol itu ada menggunakan lokasi Instalasi Pengolahan Air (IPA) PDAM Tirta Bhagasasi di Cabang Rawatembaga Kota Bekasi, tentu ada yang harus digeser.

“Becakayu program strategis nasional. Kita tidak mau ganggu. Dalam pembangunan kita usahakan jangan sampai ada yang berubah dengan KDDM sehingga tidak mengganggu pelayanan PDAM,” ujar Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi saat meninjau IPA PDAM Tirta Bhagasasi Cabang Rawa Tembaga di Jalan Hasibuan, Kota Bekasi, kemarin.

Wali Kota bersama pejabat terkait, didampingi Dirut PDAM Tirta Bhagasasi Usep Rahman Salim,  pimpiman PT KDDM sebagai pelaksana pembangunan dan pengoperasian tol layang Becakayu,  meninjau IPA PDAM Rawa Tembaga karena di lokasi itu akan terkena pembangunan tiang Becakayu.

“Pokoknya saya akan pertahankan jangan sampai ada pelayanan air mati karena KDDM. Klo KDDM ternyata membuat air mati, saya stop KDDM,” tegas Rahmat.

Sebagaimana disebutkan Dirut PDAM Tirta Bhagasasi Usep Rahman Salim dan Kepala PDAM Cabang Rawa Tembaga Yayat Munajat, pihaknya melayani lebih 13.000 pelanggan air bersih di cabang tersebut. Maka diharapkan, jika sebagian lokasi IPA mereka kena proyek Becakayu, jangan sampai mengganggu pelayanan air bersih kepada masyarakat.

Tol Becakayu seperti diketahui, dibangun dan dioperasikan dan dikelola PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KDDM)  secara bertahap, yakni sesi I sepanjang 11,9 KM, sesi II sepanjang 4,1 dan sesi III sepanjang 7,8 KM.  Saat ini sudah sampai pembangunan sesi II di Jalan KH Noer Ali Kalimalang Kota Bekasi.

Diharapkan keberadaan tol ini akan memperkuat struktur  wilayah dan melengkapi sistem jaringan jalan tol pada kawasan metropolitan Jakarta, dan bentangannya di atas Kali Malang sisi selatan sejajar dengan tol Jakarta Cikampek. (adv/humas/jonder sihotang)