SEMARANG (IndependensI.com) – Politeknik Pekerjaan Umum (PU) siap memulai tahun akademik perdana 2019, sejak resmi berdiri pada Desember 2018. Dari total pendaftar sebanyak 5.384 orang, jumlah mahasiswa yang diterima di Politeknik PU sebanyak 145 orang, yang terbagi dalam tiga jurusan, masing-masing Program Studi Teknik Konstruksi Bangunan Air sebanyak 50 orang, Teknik Konstruksi Jalan dan Jembatan 53 orang dan Teknik Konstruksi Bangunan Gedung 42 orang.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Anita Firmanti, pada Sidang Terbuka Senat Penerimaan Mahasiswa Baru Politeknik PU Tahun Akademik 2019/2020, di Semarang, Senin (12/8) mengemukakan Politeknik PU merupakan Perguruan Tinggi Vokasi yang dibentuk oleh Kementerian PUPR sebagai salah satu terobosan dalam mewujudkan percepatan pembangunan infrastruktur dan untuk merespon kebutuhan tenaga terampil di lapangan. Hal itu sejalan dengan Visi Presiden Joko Widodo (2019 – 2024) yang salah satunya, adalah pembangunan Sumber Daya Manusia, antara lain dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan manajemen talenta.
Anita mengungkapkan, pada Tahun Anggaran 2020 Kementerian PUPR memperoleh amanah sebesar Rp120 triliun untuk membangun infrastruktur. Sementara industri konstruksi di Indonesia saat ini masih membutuhkan banyak tenaga kerja. Berdasarkan penghitungan yang dilakukan Kementerian PUPR, setiap kenaikan angaran infrastruktur sebesar Rp1 triliun dibutuhkan tambahan 14.000 orang tenaga konstruksi.
Disamping itu data BPS pada 2017 menggambarkan, unskilled labour (tenaga kerja tidak terampil) di Indonesia masih didominasi oleh lulusan SMA, dan sebanyak 74% tenaga konstruksi merupakan level pekerja tukang atau pembantu tukang. Untuk meningkatkan kapasitas tenaga kerja konstruksi dari yang tidak terampil menjadi tenaga kerja konstruksi yang terampil merupakan kebutuhan yang mendesak.
Lebih lanjut Anita menjelaskan, Politeknik PU dirancang dengan kurikulum terkini dan merespon industri 4.0 untuk menjamin kualitas lulusannya, serta mampu bersaing di dunia kerja melalui kegiatan belajar mengajar yang interaktif, praktek laboratorium, dan praktek lapangan, sesuai dengan kondisi di proyek-proyek Kementerian PUPR maupun industri konstruksi mitra Kementerian PUPR.
Lebih dari itu Politeknik PU juga bekerjasama dengan pelaku-pelaku usaha di bidang konstruksi dan lembaga pendidikan vokasi nasional maupun internasional diantaranya IHE-Delft, Belanda dan ENTPE, Lyon, Perancis untuk memfasilitasi pengembangan pembelajaran dan mencapai kualitas pendidikan yang mumpuni.
“Karena itu saudara-saudara mahasiswa baru juga dituntut untuk menjadi mahasiswa yang tangguh, mampu beradaptasi dengan sistem belajar mengajar yang ketat, disiplin, berintegritas, profesional, berorientasi pada misi, visioner dan beretika sesuai dengan aturan yang ada,” pungkas Anita.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Lolly Martina Martief mengatakan disamping pendidikan akademis, juga akan diberikan pendidikan karakter untuk mendapatkan tenaga kerja konstruksi yang unggul.
“Untuk periode selanjutnya, selain akan mengembangkan beberapa program studi yang relevan, Politeknik PU juga akan membuka politeknik serupa di beberapa lokasi lain di Indonesia yakni Kalimantan, Sulawesi dan Papua, untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja konstruksi,” kata Lolly Martina Martief.
Direktur Politeknik PU Indratmo Soekarno mengatakan proses seleksi penerimaan mahasiswa baru Politeknik PU dilaksanakan dengan prinsip adil, akuntabel, transparan, dan tidak diskriminatif tanpa membedakan jenis kelamin, agama, suku, dan ras.
Hadir pada kesempatan tersebut Kepala BPSDM Loly Martina Martief, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Eko Djoeli Heripoerwanto, Sesditjen Cipta Karya T. Iskandar, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Thomas Setiabudi Aden, Dekan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Agung Wibowo, Wakil Direktur Politeknik PU Bidang Akademik Pranoto Samto Atmojo, Wakil Direktur Politeknik PU Bidang Administrasi Umum Masrianto, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.