JAKARTA (IndependensI.com) – Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih meminta semua pihak untuk bijak menanggapi keputusan penarikan pemain untuk tim nasional bola basket putra Indonesia, menyusul persoalan itu menimbulkan rencana mundurnya juara bertahan IBL 2018/19 Stapac Jakarta dari kompetisi musim depan.
Stapac pada Jumat (16/8/2019), mengumumkan keputusan mundur dari musim baru IBL menyusul kesulitan mencari pemain pengganti dari para bintang mereka ditarik ke timnas untuk persiapan jangka panjang menuju Piala Dunia FIBA 2023. “Saya berharap semua pihak dapat memikirkan kepentingan prestasi basket nasional, mari kita diskusikan dan mencari jalan yang terbaik bagi semua pihak,” kata Danny seperti dikutip dari Antara, Senin (19/8/2019). Danny mengaku, program timnas Indonesia mendapatkan pantauan ketat dari FIBA dan diprasyaratkan lolos 10 besar Piala FIBA Asia 2021 jika ingin mendapatkan hak tampil di Piala Dunia FIBA 2023 sebagai salah satu tuan rumah bersama Filipina dan Jepang.
Sementara itu, Ketua Badan Tim Nasional PP Perbasi, Syailendra Bakrie mengatakan, agar dapat mempunyai kesempatan yang kuat untuk lolos kualifikasi Piala FIBA Asia 2021 ini, Perbasi harus mengumpulkan pemain terbaik Indonesia. ” Para pebasket terbaik itu masuk dalam pelatnas jangka panjang, karena waktu persiapan sangat pendek, kurang dari enam bulan,” kata Syailendra. “Kami sudah proyeksikan timnas akan bermain sebagai satu tim di beberapa kejuaraan internasional dan kompetisi IBL,” ujarnya.
Proses pemilihan pemain final untuk timnas yang bakal dibesut pelatih kawakan Rajko Toroman masih cukup panjang, sehingga tim-tim IBL tidak terburu-buru mengambil keputusan. “Karena ini buat Indonesia, kami PP Perbasi akan selalu mencoba mencari win-win solution untuk seluruh klub dan pemain,” kata Danny.
Sejauh ini, timnas Indonesia baru tampil dalam turnamen invitasi Elang Cup 2019 di Medan dan mampu menempati peringkat ketiga meski tak dibela pemain naturalisasi atau impor sebagaimana tim-tim peserta lainnya. Stapac misalnya harus mendapati lima pemain mereka dipanggil ke timnas di Elang Cup 2019, tiga di antaranya merupakan peraih penghargaan individual dalam IBL 2018/19 lalu.
Laga Pemanasan
Sementara itu, klub bola basket Amartha Hangtuah sukses menundukkan tim Universitas St. Tomas asal Filipina dengan skor 87-85 dalam laga pemanasan jelang musim baru IBL 2019/20, Minggu (18/8/2019). Tampil di lapangan baru mereka di bilangan Cilandak, Jakarta Selatan, Hangtuah sukses meraih kemenangan secara dramatis berkat sebuah tembakan saat pertandingan menyisakan waktu 15 detik.
“Ini adalah laga uji coba kedua kami, sebelumnya kami juga menang, tetapi dalam rangkaian uji coba bukan hanya kemenangan yang kami cari,” kata Presiden Amartha Hangtuah, Gading Ramadhan Joedo. “Selain kemenangan, anak-anak juga harus bisa mendapatkan chemistry di dalam tim dan pastinya mereka juga sedang menyesuaikan pelatih yang sedang diterapkan pelatih,” ujarnya menambahkan.
Pelatih Amartha Hangtuah Andika Saputra mengaku masih banyak aspek yang perlu ditingkatkan para pemainnya. “Kami baru latihan lagi sekira dua bulan terakhir dan sekarang kami sedang mempersiapkan kondisi badan anak-anak supaya cover body-nya agak kuat,” kata pelatih yang akrab disapa Coach Bedu itu. “Kedua dari segi fisik, dari 100 persen mungkin baru ada perubahan sekira 25 persen. Harus lebih baik dan bekerja keras lagi,” imbuhnya.