Hendra Setiawan (kiri) dan Muhammad Ahsan. (Ist/badmintonindonesia.org)

Hendra/Ahsan Juara Dunia Ganda

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Ganda putra unggulan keempat Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan meraih gelar juara pada Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 yang berlangsung di Basel, Swiss, Minggu (25/8/2019). Hendra/Ahsan sukses menundukkan ganda Jepnag unggulan 12, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi 25-23, 9-21, 21-15 dalam tempo satu jam empat menit.

Keberhasilan ini menjadi gelar juara dunia ketiga bagi pasangan yang dijuluki The Daddies tersebut. Sebelumnya mereka juga menjadi juara dunia pada 2013 dan 2015. “Inilah yang dibilang mental juara, tadi kelihatan main imbang. Pemain Jepang lebih muda, fisik mereka lebih bagus, lebih cepat, lebih kuat. Kelihatan Hendra di gim kedua dan ketiga sudah menurun, tapi mental mereka yang bagus, luar biasa. Jepangnya yang goyah, terutama si Kobayashi yang kidal itu,” ujar pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi seperti dikutip dari Antara.

Ditanya apa yang terjadi pada gim kedua, Herry mengatakan, pada awalnya ganda putra Indonesia itu tetap seperti pola biasa akan tetapi banyak melakukan kesalahan. “Hendra di belakang banyak error, Ahsan juga. Setelah 6-11 itu, kita ubah tempo, kita pelankan, istilahnya kita lepas gim kedua, fokus gim ketiga,” katanya. Keberhasilan tersebut menjadi kado ulang tahun bagi Hendra Setiawan yang pada hari yang sama tepat berusia 35 tahun.

Sementara itu ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu harus puas dengan medali perunggu. Kendati demikian, hasil tersebut sudah sesuai target awal pelatih ganda putri, Eng Hian. Bagi Eng, kiprah Greysia/Apriyani setidaknya mampu menyamai gelarnya di tahun 2018. Pada World Championships 2018 di Nanjing, Tiongkok, Greysia/Apriyani juga pulang dengan medali perunggu.

Greysia Polii/Apriyani Rahayu (ist)

“Kalau dari hasil, kan memang dari awal saya mengatakan paling tidak bisa menyamai dari hasil tahun lalu. Pertama untuk menjaga rangking poin, kemudian yang paling penting bisa menjaga kepercayaan diri mereka. Karena dari hasil tiga turnamen kemarin itu kurang bagus. Ternyata kalau mereka itu dapat melakukan persiapan yang bagus, disiplin di lapangan, kualitas mereka semestinya sudah di top level. Jadi yang saya sudah sampaikan juga ke mereka untuk tetap menjaga terus konsistensi dalam persiapan sebelum main, fokusnya di lapangan, disiplin di lapangan dan paling penting mereka tetap menjaga kontrol diri supaya nggak show off. Yang saya lihat kemarin trennya cukup baik,” ungkap Eng seperti dikutip dari badmintonindonesia.org.

Eng juga menekankan agar kedua asuhannya untuk terus menjaga konsistensi mental, baik sebelum bertanding maupun di dalam lapangan. Untuk peluang ke Olimpiade Tokyo 2020, Eng mengatakan, dirinya optimistis setelah melihat hasil dari Kejuaraan Dunia ini. “Peluang medali untuk di olimpiade masih terbuka lebar. Sekarang yang jadi PR saya adalah bagaimana saya tetap menjaga konsistensi, motivasi mereka. Terutama Greysia yang sudah usia, jangan sampai cedera. Untuk Apri PR nya masih banyak karena dia pemain muda, jadi harus lebih ekstra untuk meningkatkan semuanya. Speed and power, kualitas individu, mumpung masih ada waktu. Saya lihat peluang tetap ada,” imbuh Eng.