Tim Pengabdi FT Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta memberikan edukasi tentang Pelatihan Pemanfaatan Serat Alam (Sabut Kelapa dan Jerami Padi) Bagi Warga Desa Jaya Raharja Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor. (UTA'45 Jakarta)

UTA’45 Jakarta Gelar Pelatihan Pemanfaatan Serat Alam Bagi Warga Desa

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Pada 13 Agustus 2019, Kelompok KKN Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta yang terdiri dari Dosen Teknik Mesin UTA’45 Jakarta Ir. Sri Endah Susilowati.,MSi dan Ir. Andi Saidah., MT menggelar pelatihan tentang pemanfaatan serat alam seperti sabut kelapa dan jerami padi menjadi produk yang bernilai ekonomi.

Produk tersebut diperuntukkan bagi warga Desa Jaya Raharja Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor.

Menurut Sri Endah Susilowati yang juga sebagai pemateri pelatihan pemanfaatan serat alam dalam hal ini sabut kelapa, menjelaskan serat alam merupakan alternatif bahan pengisi (filler) untuk berbagai komposit polimer karena keunggulannya dibanding serat sintetis.

Serat alam mudah didapatkan dengan harga yang murah, mudah diproses, densitasnya rendah, ramah lingkungan, dan dapat diuraikan secara biologi. Bahan komposit serat mempunyai keunggulan yang utama yaitu strong (kuat), stiff (tangguh) dan lebih tahan terhadap panas pada saat di dalam matriks.

Ia mencatat di Indonesia pemanfaatan serat sabut kelapa (cocofiber) belum banyak dilakukan atau ditangani dengan baik, sehingga akan menjadi limbah yang kurang bermanfaat.

Selama ini pemanfaatan serat sabut kelapa dalam skala kecil. Misalnya dalam pembuatan bahan sapu, keset, dan alat-alat rumah tangga lain.

Padahal serat sabut kelapa dapat digunakan untuk bahan industri karpet, pengisi sandaran kursi, dasboard mobil, kasur, genteng, dan plafon.

Sabut kelapa merupakan selimut dari buah kelapa yang jika diurai akan menghasilkan serat sabut (cocofibre) dan serbuk sabut (cococoir). Produk inti dari sabut adalah serat sabut dan dari produk cocofibre akan menghasilan aneka macam derivasi produk yang manfaatnya sangat luar biasa.

Sri juga menjelaskan sabut kelapa dapat diolah menjadi beragam produk jadi dan setengah jadi yang memiliki nilai jual tinggi.

Ia mencontohkan produk tersebut seperti tali sabut, keset, jok mobil, serat sabut (cocofibre), serbuk sabut (cocopeat), serbuk sabut padat (cocopeatbrick), cocomesh, cocopot, cocosheet, coco fiber board (CFB) dan cococoir (lihat gambar).

Sementara itu, Andi Saidah sebagai pemateri tentang penyuluhan pemanfaatan serat alam menjelaskan jerami padi merupakan limbah pertanian yang pemanfaatannya belum optimal.

Biasanya jerami hanya digunakan untuk membakar batu bata sehingga energinya tidak termanfaatkan secara optimal. Padahal jumlah jerami padi di Indonesia sangat banyak. Jerami padi bermanfaat untuk : pakan ternak, pupuk, pengganti plastik mulsa.

Serat jerami padi dapat juga berfungsi sebagai penguat (reinforcement) dalam komposit serat alam dengan dipadukan berbagai jenis matriks yang murah.
Penggunaan material komposit dengan penguat serat yang mulai banyak dikenal terus menerus mengalami perkembangan, mendorong para ilmuwan untuk mendalaminya agar dapat diproduksi secara massal pada industry manufaktur.

Keunggulan dari komposit serat jerami padi- epoxy adalah ringan, kuat, tahan terhadap korosi, dan mampu bersaing dengan logam dan cepat diserap oleh industri otomotif, militer, alat olahraga, kedokteran, bahkan peralatan rumah tangga.

Produsen mobil Daimler-Bens yang bekerjasama dengan UNICEF mengembangkan komposit serat alam sebagai panel interior mobil sejak beberapa tahun lalu.
Dengan adanya kegiatan pelatihan tersebut, Tim Pengabdi Prodi Teknik Mesin UTA’45 Jakarta berharap dapat meningkatkan pengetahuan warga masyarakat Desa Jaya Raharja, Kecamatan Sukajaya, Bogor.

Khususnya kaum muda, tentang pemanfaatan serat alam sebagai penguat (reinforcement) komposit yang bisa diaplikasikan secara komersial di berbagai bidang seperti bidang otomotif , konstruksi, manufaktur dan lainnya.

Untuk itu, diperlukan edukasi cara pengolahan Pemanfaatan Serat Alam (sabut kelapa dan jerami padi) menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi untuk penguatan ekonomi mikro berbasis variasi produk olahan sabut kelapa dan jerami padi.