BOGOR (Independensi.com) – Lebih dari 200.000 ekor benih ikan nilem dan mas dilepasliarkan di Situ Cikaret Cibinong Kabupaten Bogor, Minggu (8/9).
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian agenda pengabdian terhadap masyarakat yang rutin di gelar oleh Keluarga Alumni Perikanan Unversitas Diponegoro (Kerapu). Tujuannya yakni melakukan edukasi kepada masyarakat sekaligus turut serta dalam menjaga kekestarian lingkungan.
Demikian disampaikan Ketua DPD Kerapu Jabodetabek, Tri Hariyanto dalam keterangannya di sela-sela kegiatan pelepasliaran benih ikan tersebut.
Tri, mengatakan bahwa alumni perikanan Undip memiliki kepedulian tinggi terhadap kelestarian sumber daya perikanan, dimana pemanfaatannya nanti dapat dirasakan masyarakat. Menurutnya, kegiatan seperti ini telah menjadi agenda rutin. Tujuannya untuk mendorong kesadaran alumni dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan lingkungan, khususnya di bidang perikanan.
“Kegiatan semacam ini terus kita lakukan. Saya rasa ini bentuk kepedulian kami terhadap kelestarian sumber daya ikan, dan tentunya kita mendorong masyarakat untuk memanfaatkannya secara bertanggungjawab dan berkelanjutan”, ujar Tri.
“Alumni ini kan tersebar dari berbagai latar belakang profesi, dan kami coba konsolidasikan untuk terjun langsung melakukan aksi nyata di tengah tengah masyarakat. Alhamdulillah respon masyarakat sangat baik”, tambahnya.
Pelepasliaran benih ikan ini mengimplementasikan konsep CBF (Culture Based Fisheris ) atau perikanan tangkap berbasis budidaya. Konsep ini yakni penebaran benih hasil budidaya di perairan umum, dimana masyarakat bisa memanfaatkannya untuk ditangkap sampai ukuran tertentu.
Selain dari sisi kepentingan ekologi, konsep ini juga berpotensi memberikan manfaat ekonomi yakni peluang usaha penangkapan ikan di perairan umum secara berkelanjutan.
Sudisman, Ketua RW 01 Kelurahan Harapan Jaya Cibinong menyambut baik kegiatan yang dilakukan alumni perikanan Undip. Ia mengatakan, upaya ini sangat bernilai positif baik untuk kelestarian Situ maupun bagi peningkatan ekonomi masyarakat sekitar.
“Penebaran benih ini nantinya akan sangat bermanfaat bagi masyarakat. Ada potensi untuk membuka alternatif usaha dengan memanfaatkan sumberdaya ikan di Situ Cikaret. Mulai saat ini, kami mewakili warga siap untuk mengelola Situ Cikaret ini seoptimal mungkin. Tentu dengan pengelolaan yang lebih bertanggungjawab”, tutur Sudisman.
Selain pelepasliaran benih ikan, komunitas alumni universitas terbesar di Jawa Tengah ini juga menggelar lomba masak serba ikan oleh ibu ibu di sekitar Situ. Menurut Tri, kegiatan ini sebagai upaya dalam mengkampanyekan gerakan memasyarakatan makan ikan (Gemarikan).
“Kita punya potensi perikanan besar, tapi tingkat konsumsi ikan perkapita jauh tertinggal dari Malaysia yang telah capai 70 kg/kapita per tahun. Sedangkan Indonesia baru 50 kg/kapita per tahun. Apalagi kita juga tengah menghadapi masalah “stunting”. Kegiatan ini diharapkan akan lebih memasyarakatkan nilai penting ikan bagi perkembangan generasi muda”, pungkasnya.
Sementara itu, anggota DPR RI yang juga Ketua Umum DPP Alumni Perikanan Undip, Abdul Kadir Karding, dalam keterangannya mengatakan bahwa seluruh Alumni Perikanan Undip yang tersebar di Indonesia, siap berkontribusi nyata bagi kemajuan perikanan nasional.
Menurutnya, ada lebih dari 7.000 alumni dari berbagai latar belakang profesi dan siap memberikan kontribusi baik melalui aksi nyata seperti ini, maupun dalam bentuk sumbang fikir bagi kemajuan perikanan nasional, terlebih yang secara langsung menyentuh kesejahteraan masyarakat.
“Jadi mulai saat ini, saya rasa Pemerintah, jika membutuhkan tenaga dan fikiran dari Alumni Perikanan Undip, kami siap. Stok SDM profesinal kami banyak.”, ungkap Karding.
Gelar Soft Launching Buku
Pada kesempatan yang sama, dilakukan soft launching buku yang berjudul “Membangun Ekonomi Akuakultur”.
Buku setebal 180 halaman ini ditulis oleh Dr. Ir. Tri Hariyanto, MM dan Cocon, S.Pi, M.Si dan merupakan bentuk sumbangan pemikiran alumni perikanan Undip yang berisi masukan strategi kebijakan pembangunan ekonomi sub sektor akuakultur nasional.
“Buku ini cukup komprehensif mengupas berbagai tantangan dan masalah mendasar yang harus diperbaiki dalam upaya mendorong pemanfaatan nilai ekonomi akuakultur. Saya rasa ini sangat pas untuk dijadikan bahan masukan bagi Kabinet mendatang. Tentu ini jadi bagian peran alumni dalam memberi sumbangan pemikiran yang konstruktuf bagi Pemerintah”, ungkap Politisi PKB yang juga mantan Wakil TKN ini.