Malam Bhineka Tunggal Ika di Kota Bekasi untuk menangkal rasisme. (humas)

Tangkal Rasisme, Malam Bhineka Tunggal Ika  di Kota Bekasi

Loading

BEKASI (IndependensI.com)- Guna menangkal isu rasisme yang akhir-akhir ini ramai di beberapa wilayah, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi bersama unsur tiga pilar, Polres Metro Bekasi kota, dan  Kodim 0507/Bekasi,  menggelar “Malam Bhineka Tunggal Ika”, Senin (9/9/2019) malam. Tujuannya  untuk mempererat persatuan dan kesatuan warga bangsa Indonesia. Acara digelar di Balai Patriot, Kantor Pemerintah Kota Bekasi.

“Ini menunjukkan kawan-kawan semua cinta Indonesia, cinta bhineka tunggal ika. Setiap manusia yang lahir di muka bumi ini,  tidak pernah dapat memilih. Saya Indarto tidak meminta dilahirkan di Jawa Timur sebagai orang Islam. Artinya, kita dilahirkan sudah ada ketetapan dari Illahi dan pasti ada maksudnya, setiap orang pasti berbeda, tidak ada yang sama,” ujar Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto

Dalam kesempatan tersebut, hadir Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto,  Dandim 0507/Bekasi Letkol Inf Rama Pratama, Sekda Kota Bekasi Reny Hendrawaty, Kasat Binmas Polres Metro Bekasi Kota Ajun Komisaris Besar  Agus Rizal, Ketua FKUB Kota Bekasi Abdul Manan, DPRD kota Bekasi Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota Komisaris Erna Ruswing Andari, para Kapolsek serta jajaran Pemerintah kota Bekasi, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.

Kota Bekasi merupakan kota Metropolitan dengan berbagai perbedaan. Namun,  bahwa perbedaan tersebut merupakan warna bagi suatu daerah, dan tetap menjaga keberagaman tersebut, ujar Indarto.

“Jadi kita tidak boleh menyampaikan bahwa kita sama, kita memang berbeda, namun perbedaan itu menambah keberagaman kita, menambah kekuatan kita. Dari beberapa literatur, saya mendapat informasi bahwa Indonesia kita merupakan negara sangat kaya raya dan mempunyai potensi yang bila dikembangkan kita akan menjadi negara yang besar,” tambah Indarto.

Maka, perbedaan yang ada di Indonesia ini baik suku, budaya, agama itu harus kita pelihara dan kita satukan untuk Indonesia ke depan. Semuanya hidup disini damai dan aman, ujar Kapolres Indarto.

Sedang Wakil Walikota Bekasi Tri Adhianto mengatakan,  bahwa Pemerintah Kota Bekasi berada di seluruh bagian masyarakat. Kota Bekasi merupakan kota yang toleran terhadap semua suku, ras dan agama.

“Karena kita adalah bagian satu, Indonesia, saya Wakil Wali Kota Bekasi berada di seluruh umat beragama, seluruh lapisan masyarakat karena kita tahu, dengan 2,7 juta  jiwa  penduduk Kota Bekasi, suatu aset yang  luar biasa,” katanya.

Kota Bekasi dengan penduduk lebih dari 2,7 juta jiwa, memiliki berbagai kultur budaya, agama berbeda. Tingkat ekonomi yang tinggi juga membuat Kotav Bekasi menjadi Kota  Metropolitan yang damai meski berbagai suku hidup di dalamnya.

“Kota Bekasi merupakan kota yang harmoni, kota yang damai dan kota dengan sejuta harapan,” tambahnya.

Diketahui, isu rasisme menimbulkan kericuhan di beberapa wilayah. Dengan kegaiatan tersebut diharapkan rasa persatuan dan persaudaraan. Kegiatan tersebut juga diisi dengan tarian dari berbagai daerah di Indonesia. (adv/humas/jonder sihotang)