GRESIK (Independensi.com) – Sosialisasi Pedoman Dakwah Islam Wasathiyah, dengan tujuan agar dakwah yang dilakukan para Dai maupun Mubaligh semakin berkualitas dan mampu memcerdaskan umat. Di lakukan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik Jawa Timur, diruang Islamic Center Gresik, Rabu (11/9).
“Seiring dengan perkembangan jaman, yang semakin modern dan serba digital saat ini. Sehingga dalam berdakwah pun, Dai juga akan mengikuti perubahan yang terjadi. Namun, tetap berpegang pada landasan utama Al Quran dan Hadist,” imbaunya.
”Perkembangan jaman juga menimbulkan banyak pemikiran baru, yang beragam terutama dari Dai maupun Mubaligh di era modern. Cara berdakwah dengan mengikuti perkembangan zaman, memang bagus. Bahkan, tidak dilarang asal tidak keluar dari rel pedoman dakwah dalam arti yang sebenarnya,” tegasnya.
“Makanya dengan diterbitkannya pedoman dakwah oleh MUI ini, dakwah yang disampaikan para Dai atau Mubaligh tidak melenceng apalagi keluar dari kolidor utama berdakwah. Misalnya saja, ada pendakwah yang membolehkan orang solat menggunakan bahasa arab.
Tetapi bahasa yang digunakan boleh disesuaikan dengan daerah atau negaranya masing-masing, contoh seperti itu kan tentunya menyesatkan masyarakat. Kemudian, ada kelompok (Majelis) yang mengganggap bahwa kelompoknya yang paling benar, sementara kelompok yang lain adalah salah,” paparnya.
“Hal-hal tersebut, yang kemudian menguggah MUI mengeluarkan buku pedoman dakwah. Agar esensi dakwah yang sebenarnya, tidak dikotori oleh cara, tindakan atau prilaku yang tidak benar dari para pendakwahnya,” pungkasnya. (Mor)