JAKARTA (IndependensI.com) -Kementerian Pertanian (Kementan) terus meluncurkan berbagai program guna memacu daerah agar dapat memproduksi padi selama musim kemarau. Provinsi Sumatera Barat turut dipacu Kementan melalui program penanaman padi di lahan kering dan integrasi padi dengan kelapa sawit untuk membantu pencapaian target produksi 2019.
Liaison Officer (LO) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan untuk Provinsi Sumatera Barat, Syanti Asviatuti menyatakan untuk memenuhi produksi tahun 2019, Kementan terus mendorong petani tetap menanam padi di bulan September dengan pengaturan air irigasi, bantuan pompa dan sumur pantek, atau pun optimalisasi penanaman padi lahan kering,” demikian jelas Syanti Asviatuti di Padang, Sumatera Barat, Kamis (3/10/2019).
Perempuan yang menjabat Kepala Seksi Pengelolaan Sampel, Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ini mengaku cukup intens mengawal upaya pencapaian produksi padi di Sumatera Barat. Menurutnya, upaya penambahan luas tanam padi di lahan kering, seperti integrasi tanaman padi dengan komoditas karet dan kelapa sawit adalah salah satu strategi yang tepat mengingat potensi lahan yang cukup besar.
“Meskipun baru terealisasi 70 ha di Kabupaten Pasaman Barat, namun apabila petani sudah merasakan manfaat dan keuntungan dari Integrasi Padi dengan Lahan Kelapa Sawit ini saya yakin jumlahnya akan terus meningkat,” terang Syanti.
Lebih lanjut Syanti menegaskan berbagai bantuan juga terus diberikan Kementan untuk mengurangi beban petani, mulai dari biaya pembukaan lahan sampai dengan bantuan sarana produksi seperti benih dan herbisida. Bantuan ini bertujuan semata-mata untuk membantu petani agar tetap berproduksi dan meraup penghasilan.
“Berbagai bantuan telah kami berikan, dan sekarang Direktorat Jenderal Tanaman Pangan kembali mengalokasikan anggaran untuk bantuan pompa air dan sumur pantek bagi daerah-daerah yang masih membutuhkan tambahan bantuan. Target kami adalah membantu petani agar tetap berpenghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya dan swasembada padi tahun 2019 tetap terjaga,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Barat, Candara menyebutkan program-program yang diluncurkan Kementan dalam menghadapi musim kemarau yang cukup panjang ini sangat membantu upaya pencapaian produksi tahun 2019. Pertanaman padi lahan kering di Provinsi Sumatera Barat mencapai 2.543 ha dari target awal 1.00 ha. Luasan tersebut tersebar di dua kabupaten yaitu Pasaman 913 ha dan Pasaman Barat 1.630 ha.
“Kendala terbesar dalam pengembangan padi lahan kering ini adalah dalam memberi pemahaman dan meyakinkan petani tentang keberhasilan program ini karena selama ini sebagian besar masyarakat hanya berbudidaya padi sawah. Oleh karena itu, sosialisasi dan pendampingan harus terus dilakukan dalam mengawal pencapaian produksi padi tahun 2019,” sebutnya.(***)