Menko Luhut : Ekonomi kunci hubungan Indonesia dan Jerman Sejak Lama

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Mewakili Pemerintah Republik Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut B. Pandjaitan hadir sebagai tamu kehormatan dalam perayaan Hari Penyatuan Jerman, digelar di Jakarta, Kamis (3/10/2019). Dalam sambutannya, Menko Luhut menyatakan, bahwasanya Indonesia dan Jerman telah sejak lama mempunyai hubungan persahabatan yang sangat baik.

“Kita juga sekaligus merayakan 67 tahun hubungan persahabatan dengan Jerman, dan kita telah menyaksikan berbagai pertumbuhan di sejumlah sektor. Ekonomi dan pembangunan adalah sektor kunci untuk membangun hubungan persahabatan ini. Pada tahun 2018 Jerman adalah mitra terbesar bagi Indonesia, dan pada tahun ini Jerman ada di peringkat 5 teratas investor di Indonesia. Dengan total nilai investasi sebesar 280 milyar USD, kami berharap hubungan kerjasama ini dapat berlanjut di tahun-tahun yang akan datang,” ujar Menko Luhut yang didampingi oleh Perdana Menteri Negara Bagian Niedersachsen, Jerman, Stephen Weil dan juga Duta Besar Republik Federasi Jerman untuk Indonesia, Peter Schoff.

Menko Luhut menjelaskan, Indonesia dan Jerman juga menjalin kerja sama di pendidikan vokasi dan energi berkelanjutan, serta kerjasama maritim yang sangat signifikan.

“Kami juga bekerja sama di bidang pengembangan sumber daya manusia, dan saya kira ini sangat penting. Kami juga ingin melanjutkan program pembangunan infrastruktur dan itu juga kami butuh dukungan dari Jerman,” jelasnya.

Kerja sama ekonomi merupakan prioritas utama hubungan bilateral Indonesia dan Jerman. Hal ini, karena cakupan kerjasama ekonomi Indonesia dan Jerman yang bersifat multi-sektoral sehingga tidak hanya terbatas pada perdagangan dan investasi. Sektor strategis lainnya yang turut memperkuat kerja sama ekonomi bilateral kedua negara, di antaranya, kerjasama pembangunan, kesehatan, lingkungan hidup, perubahan iklim, sosial dan tenaga kerja, energi, infrastruktur dan transportasi.

Dalam perayaan Penyatuan Jerman tersebut, PM Niedersachsen, Stephen Weil yang baru pertama kali berkunjung ke Indonesia mengungkapkan, dirinya telah sering melihat acara perayaan Penyatuan Jerman di berbagai negara, namun, ia mengaku takjub dengan antusiasme masyarakat Indonesia.

“Saya telah banyak menyaksikan berbagai perayaan di berbagai negara, baru disini, di Indonesia ini, hadirin yang datang begitu banyak dan sangat antusias untuk ikut merayakan Penyatuan Jerman ini, ini luar biasa dan ini membuktikan betapa eratnya hubungan persahabatan kita,” ujarnya.

Menurutnya, maksud dari kunjungannya ini adalah, guna meningkatkan hubungan ekonomi, seperti pertukaran teknologi baru, pengembangan kota modern, perlindungan iklim, dan transfer ilmu di bidang sains dan industri.

“Serta kehidupan bersama yang harmonis antara agama dan budaya yang berbeda,” jelas PM Stephen.

Sementara itu, Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Peter Schoof mengatakan Jerman dan Uni Eropa (UE) secara luas berharap Indonesia untuk terus melanjutkan hubungan persahabatan ini sampai ke masa-masa yang akan datang.

“Saya sangat bahagia karena dapat hadir di tengah-tengah tamu undangan, Indonesia dan Jerman punya komitmen yang kuat dalam menciptakan hubungan yang baik di masa mendatang. Salah satunya keikutsertaan kedua negara dalam G-20,” katanya.

Pengamat menilai hubungan Indonesia dan Jerman memiliki postur yang kuat dalam kancah geopolitik kawasan sehingga dapat memainkan peran penting pada tingkat kawasan dan masing-masing, dan juga bukan negara yang mudah diombang-ambingkan oleh kekuatan kawasan lain yang lebih besar. (Chs)