ABEPURA (IndependensI.com) – Menteri Pertahanan (Menhan) Jenderal TNI Purn Ryamizard Ryacudu bertemu dengan tujuh tokoh adat Papua dan Papua Barat di Lapangan Futsal, Abepura, Jayapura, Papua, Kamis.
Dalam pertemuan itu, Menhan Ryamizard membawa pesan perdamaian dan kerukunan untuk masa depan Papua yang aman dan damai serta sejahtera dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Semua agama mengajarkan tentang kasih sayang dan perdamaian,” kata Ryamizard.
Menurut dia, sudah saatnya masyarakat Papua melakukan kegiatan bersama, berkoordinasi dan bersilaturahmi dengan musyawarah untuk mufakat agar tercipta perdamaian di Bumi Cenderawasih. “Kita bertahun-tahun mengamankan Papua dengan bersenjata. Sudah saatnya, kita melakukan kegiatan bersama dan saling bersilaturahmi,” kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat
(KSAD) ini.
Ryamizard mengaku merasa terhormat bisa datang kembali ke tanah Papua. “Saya merasa terhormat datang ke sini. Ini sangat penting bagi saya,” kata Ryamizard. Ada pewakilan dari tujuh masyarakat adat Papua yang hadir dalam pertemuan ini. Ryamizard juga didampingi sejumlah pejabat Kemenhan, Wakapolda Papua Brigjen Yakobus dan Kasdam Cendrawasih Brigjen TNI Irham Waroihan.
Mereka disambut Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano beserta jajaran dan para tokoh adat. Salah satu tokoh adat dari Papua Barat, Nando mengatakan, semua tokoh adat Papua mendukung komitmen Presiden Joko Widodo untuk memajukan tanah Papua. “Kemajuan akan memberikan kedamaian di tanah Papua,” ucapnya.
Oleh karena itu, di dalam periode kedua ini Presiden Jokowi diharapkan bisa membuka daerah daerah yang terisolasi dan melakukan pemekaran bagi daerah yang cakupannya cukup luas. Menhan dalam pidatonya pun berharap bahwa dengan berbagai program pemerataan kesejahteraan sosial, dan peningkatan standar ekonomi masyarakat maka diharapkan memasuki lima tahun ke depan sudah tidak ada lagi daerah yang tertinggal atau terisolasi.