LAMPUNG (IndependensI.com) – Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit dalam penjelasannya kepada presiden Jokowi saat peresmian Jalan Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang-Kayu Agung di Gerbang Tol (GT) Simpang Pematang KM 240, Jumat (15/11/2019) mengatakan, keberadaan ruas tol ini akan mendukung pengembangan Kawasan Indralaya Midtown, Waterfront City Bakauheni, dan Pelabuhan Panjang di Lampung serta Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api Api di Kabupaten Banyu Asin.
Ruas tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung sepanjang 189km merupakan lanjutan Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 141 Km yang sudah beroperasi penuh sejak Maret 2019 lalu. Konstruksi ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung telah dikerjakan sejak pertengahan 2017 dengan biaya investasi sebesar Rp 21,95 triliun.
“Salah satu yang cukup menarik pada ruas ini adalah inovasi pembiayaan dimana masing-masing segmen disupport dari pembangunan jalan tol yang ada di Pulau Jawa yang tingkat pengembalian investasinya tinggi, sehingga menjadi subsidi silang ke ruas jalan tol ini,” kata Danang.
Pembangunan ruas Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung terbagi menjadi 2 seksi, yaitu Seksi I ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang sepanjang 112 km dengan beberapa dukungan konstruksi dari beberapa BUMN Karya yang mengerjakan pembangunan jalan tol di Pulau Jawa yakni PT. Jasamarga Semarang Batang (25 km), Waskita Bumi Kira (25 km), Citra Karya Jabar Tol (6 km), Jasamarga Japek Selatan (15 km) dan Jasamarga Jalan Layang Cikampek (12 km). Sementara sisanya merupakan merupakan penugasan Pemerintah kepada BUMN PT. Hutama Karya.
Sedangkan pada Seksi II ruas Pematang Panggang – Kayu Agung sepanjang 78 Km, pembangunannya dilakukan oleh PT. Hutama Karya sepanjang 77,17 km dan sisanya merupakan dukungan dari Waskita Sriwijaya Tol sepanjang 2,4 km yang merupakan jalan akses.
2024 Trans Sumatera Tersambung
Sementara Direktur Jenderal Binamarga Kementerian PUPR Sugihartanto dalam keterangan kepada awak media mengatakan tahun 2024 Trans Sumatera ruas Lampung sampai Aceh akan tersambung. “Dengan adanya ruas Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 189 Km ini, berarti sudah sekitar 330 Km lebih Tol Trans Sumatera yang sudah akan beroperasi” lanjut Sugiharto
Ruas Aceh-sigli , tambah Sugihartanto sudah berjalan 70 Km, kemudian pekanbaru, medan, Lampung, Palembang dan penggalan- pengagalan sudah nyambung, kira- kira tol trans sumatera ini sudah sekitar 400 Km yang beroperasi.
“Ruas Lampung sampai Palembang sudah akan tersambung, apalagi direncanakan akhir tahun ini kemungkinan yang Jakabaring kemudian yang masuk ke Palembang akan tersambung. berarti dari Lampung sampai dengan Palembang sudah akan tersambung dengan jalan tol pada akhir tahun ini” lanjut Sugihartanto.
“Selain itu juga yang lebih penting lagi kalau dilihat dari konstruksinya, sebagian tulang punggung tol dari Aceh sampai Lampung sudah kita mulai konstruksinya, ada sedikit kendala karena ada yang melewati daerah perkebunan, pertanian, sungai bentang panjang permasalahan membuat tol ini bukan hanya masalah tanah namun juga konstruksinya, “Urai Sugihartanto.
“Jalan Tol Trans Sumatera secara otomatis akan mendukung pengembangan ekonomi di wilayah Bakauheni, pelabuhannya sendiri, sekaligus kalau rencana 2024 Tol Sumatera ini dengan backbone-nya dari Aceh sampai dengan Lampung dengan feeder sampai dengan sekitar 30-an yakni padang sicincin hingga pekanbaru, kemudian bengkulu ke Indralaya, dan satu lagi di Sibolga, sekaligus juga bisa membantu angkutandistribusi logistik barang dan jasa akan lebih memiliki jarak rentang yang cukup panjang merupakan bagian dari jalur-jalur distribusi ekonomi,”jelas Sugihartanto
“Dengan adanya tol ini maka waktu tempuh akan menjadi lebih pendek dan memunculkan potensi2-potensi pertanian serta pariwisata, namunpada kesempatan ini juga kami sampaikan kepada bapak ibu sekalian bahwa tol ini menjadi jalur ekonomi utama, tetapi bukan berarti jalur ekonomi yang lama seperti lintas timur, tengah dan penghubung lintas terus menjadi mati itu tidak juga, pasti akan terjadi distribusi barang dan jasa sesuai keinginan dari para pengguna, apakah lewat Tol atau non tol,”imbuh Sugihartanto.
“Jadi keluar masuk tol terhubung dengan jaringan jalan nasional dan daerah, sehingga akan mempercepat pertumbuhan ekonomi wilayah di bidang pertanian, perkebunan, sentra produksi termasuk wisata kita sambungkan ke daerah –daerah tersebut, sekaligus mempromosikan ekonomi wilayah ”pungkas Sugihartanto.(***)