Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin saat memaparkan rencana pembangunan Terminal 4 Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Terminal 4 Mampu Melayani 40 Juta Penumpang

Loading

JAKARTA (Independensi.com) Terminal 4 Bandara Internasional Soekarno Hatta yang pembangunannya akan dimulai pada tahun 2021 akan menampung sekitar 40 juta penumpang per tahun.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, pembangunan Terminal 4  mengarah ke advanced technology dengan konsep smart environment, smart mobility dan smart security.

Terkait dengan smart security, Terminal 4 akan mengimplementasikan smart CCTV serta full body scanner x-ray dan peralatan keamanan terkini lainnya.

Perwakilan KSO Karya Bersama Nusantara Tommy Soetomo sebagai pemenang pelelangan “Perencanaan Terminal 4 Bandara Internasional Soekarno-Hatta mengatakan Saat ini disiapkan Terminal 4 untuk penerbangan domestik dan internasional dan bisa mengakomodir hingga 40 juta penumpang.

“Yang jelas terminal penumpang pesawat harus mengutamakan flow penumpang. Apabila flow penumpang lancar maka akan berdampak baik bagi sisi komersial dan operasional,” ujar Tommy Soetomo.

Terminal 4 yang dibangun duatas tanah seluas 400.000 meter persegi diproyeksikan mampu melayani hingga 40 juta penumpang per tahun.

Adapun Terminal 1 dan 2 nantinya setelah revitalisasi masing-masing akan memiliki kapasitas hingga 20 juta penumpang per tahun. Sementara itu, Terminal 3 berkapasitas 25 juta penumpang per tahun.

Sehingga, dengan Terminal 1, 2, 3, dan 4 nantinya Bandara Internasional Soekarno-Hatta memiliki kapasitas hingga 100 juta penumpang per tahun.

Dalam rencana pengembangan Terminal 4 nantinya, inovasi  teknologi yang akan dilakukan di antaranya melalui pemanfaatan artificial intelligence, internet of things, big data analytics, roboting, automation, virtual reality hingga augmented reality.

“Melalui pengembangan Terminal 4 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Angkasa Pura II akan ikut mendorong kinerja sektor kebandarudaraan dan industri penerbangan nasional ke level yang lebih tinggi dari sekarang, tidak berkutat di hal-hal konvensional.

“Kita ingin mewujudkan era baru berbasis infrastruktur digital di pelayanan kebandarudaraaan,” kata Awaluddin. (hpr)