JAKARTA (Independensi.com) – Tim nasional balap sepeda Indonesia berpeluang besar meloloskan atlet disiplin BMX untuk tampil di Olimpiade 2020 Tokyo. Hal ini terkait posisi pembalap BMX berada di peringkat ke-19 dunia.
Pelatih kepala tim nasional balap sepeda Indonesia Dadang Haris Purnomo mengatakan, tim BMX masih dapat mendongkrak poin olimpiade melalui 10 kejuaraan pra-kualifikasi tersisa yang akan berlangsung hingga April mendatang. “Kalau liat posisi, kita sih masih ada kans. Kita masih ada event (kejuaraan) di Indonesia sendiri dari UCI (Federasi Balap Sepeda Internasional) yang semuanya punya poin olimpik,” kata Dadang seperti dikutip dari Antara, Selasa (7/1/2020).
Dari 10 kejuaraan tersebut, sebanyak enam laga pra-kualifikasi akan digelar di Indonesia dengan empat seri berkategori Class One (C1), satu seri berlevel Hors Class (HC), dan satu Kejuaraan Asia. Seri-seri tersebut di antaranya adalah Kejuaraan Nasional Balap Sepeda, Jakarta International BMX, Banyuwangi International BMX, dan Asian BMX Championship.
Tim BMX Indonesia akan berlaga di Kejuaraan Dunia BMX Supercross 2020 di Shepparton dan Bathurst, Australia pada 1 – 9 Februari mendatang. Adapun tim BMX Indonesia mengandalkan tiga atlet terbaiknya, yakni I Gusti Bagus Saputra, Toni Syarifudin, dan Rio Akbar. Saat ini, Bagus berada di peringkat ke-43, Toni ke-177, dan Rio ke-50 dunia.
Namun dari tiga atlet tersebut, Indonesia kemungkinan hanya mampu mengirimkan satu atletnya menuju pesta olahraga terakbar dunia itu. I Gusti Bagus Saputra mempunyai peluang lebih besar karena memiliki peringkat terbaik di antara yang lain.
Untuk lolos olimpiade 2020 di cabor balap sepeda, ada tiga metode yang diberlakukan oleh Federasi Balap Sepeda Internasional (UCI). Tiga metode tersebut adalah melalui peringkat negara, individual rangking, dan hasil di Kejuaraan Dunia BMX 2020 yang akan digelar di Amerika Serikat pada 26-31 Mei.